Advertorial
Intisari-online.com - Timor Leste adalah salah satu wilayah yang berhasil melepaskan diri dari Indonesia.
Kawasan itu kini berdiri sebagai sebuah negara yang mandiri, setelah melakukan perjuangan sejak tahun 1975.
Timor Leste mendapatkan kemerdekaan pada tahun 1999, namun secara resmi merdeka tahun 2002 setelah referendum oleh PBB.
Dengan demikian, negara tersebut sudah 18 tahun merdeka dari Indonesia jika dihitung sejak 2002.
Namun, negara kecil itu dipandang sulit untuk maju bahkan tercatat sebagai salah satu negara termiskin di dunia.
Dari 162 negara di dunia, Timor Leste menempati urutan ke-152 sebagai negara termiskin di dunia.
Padahal, negara tersebut memiliki cadangan minyak dan gas melimpah yang diprediksi bisa menghidupi rakyatnya.
Selain itu, menurut laporan AP News, kasus korupsi juga menjadi salah satu penyakit yang melekat di negara ini.
Tahun 2018, sebuah kasus korupsi menjelang pergantian pemerintahan juga terungkap secara gila-gilaan.
Pada tahun tersebut Presiden terpilih menolak melantik 11 menteri dan kabinet karena penyelidikan menunjukkan indikasi korupsi.
Korupsi terjadi di awal menjadi penghalang pemerintahan baru setelah kebuntuan politik terjadi berlarut-larut di negara tersebut.
Mantan Presiden dan pejuang kemerdekaan Jose Maria Vasconcelos, yang dikenal dengan Taur Matan Ruak dilantik sebagai Perdana Menteri tahun tersebut.
Setelah dirinya memenangkan mayoritas kursi parlemen dalam pemilihan 25 Mei 2018.
Presiden Francisco Guterres Lu Olo mengatakan delapan menteri yang dinominasikan, termasuk untuk keuangan dan pertahanan, dan tiga wakil menteri tidak dapat dilantik karena kantor kejaksaan sedang menyelidiki kasus korupsi terhadap mereka.
Beberapa juga memiliki dakwaan korupsi sebelumnya, katanya.
Pemilu bulan Mei2018 menyusul runtuhnya pemerintahan minoritas yang hanya berkuasa beberapa bulan.
Meskipun awal yang goyah, Matan Ruak mengatakan pemerintahan baru akan menjadi "pemerintah percaya diri" yang membangun negara tanpa meninggalkan siapa pun.
"Saat kurangnya dialog, ketidakpatuhan, kebuntuan atau krisis, untungnya sudah lewat, dan diatasi oleh perilaku teladan dari berbagai partai dan pemimpin, dan oleh kematangan politik yang ditunjukkan oleh warga negara kita," katanya.
Xanana Gusmao, yang memimpin partai terbesar dalam aliansi pemenang, tidak menghadiri upacara pengambilan sumpah.
Hal itu sebagai protes atas keputusan presiden untuk memblokir 11 calon dari 43 anggota Kabinet.
Timor Leste merupakan, bekas jajahan Portugis, diduduki oleh Indonesia selama seperempat abad.
Negara itu memperoleh kemerdekaan setelah referendum yang disponsori PBB pada tahun 2002.
Saat ini, negara berpenduduk 1,3 juta orang ini masih menghadapi kemiskinan ekstrim.
Para pemimpin termasuk Gusmao, yang merupakan presiden pertama Timor Leste dari 2002 hingga 2007.
Juga menjabat sebagai perdana menteri dari 2007 hingga 2015, telah berfokus pada proyek infrastruktur besar-besaran untuk mengembangkan ekonomi.
Mendanaipembangunandari pendapatan kekayaan minyak yang semakin menipis, tetapi kemajuan negara itu nyaris tidak terlihat.
Pemilihan presiden dan parlemen tahun2018 adalah yang pertama diadakan tanpa pengawasan PBB.