Advertorial

Waspadalah! Tak Rasakan Keluhan Apapun, Guru Positif Covid-19 'Diam-diam' Tulari 12 Guru Lain, Ini Ceritanya

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Sebanyak 13 orang guru salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kecamatan Polokarto, Sukoharjo positif terinfeksi Covid-19.
Sebanyak 13 orang guru salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kecamatan Polokarto, Sukoharjo positif terinfeksi Covid-19.

Intisari-Online.com - Sebanyak 13 orang guru salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kecamatan Polokarto, Sukoharjo positif terinfeksi Covid-19.

Kasus ini bermula dari salah satu guru yang yang tidak merasakan gejala apapun namun rupanya terjangkit corona.

Kasus belasan orang guru positif Covid-19 ini menjadi klaster baru di Kabupaten Sukoharjo.

Tertular dari istri, tak rasakan gejala

Baca Juga: Inilah Perbandingan Kekuatan MIliter Indonesia dan Malaysia, Siapa Lebih Unggul di Udara?

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sukoharjo Darno mengatakan guru tersebut diduga tertular dari keluarganya.

Anak dan istri guru itu lebih dahulu dinyatakan positif Covid-19.

Namun, guru tersebut tidak menyadari dirinya terjangkit virus karena tidak merasakan gejala sama sekali.

Padahal belakangan ini, dia berkontak dengan sejumlah orang, termasuk guru-guru di sekolah tempatnya bekerja.

Baca Juga: Terbongkarnya Sindikat Pembuat Madu Palsu yang Sulit Dibedakan dengan Madu Asli, Cara Tes Madu yang Selama Ini Kita Lakukan Ternyata Salah!

12 guru yang berkontak dinyatakan positif Covid-19

Setelah guru itu dinyatakan positif Covid-19, guru-guru lain yang sudah berkontak diminta tes swab.

Hasilnya ada 12 guru lain yang terpapar virus corona.

"Terus teman-temannya yang kontak dengan guru itu di-swab bersama-sama."

Baca Juga: Sukses Berat! Terlalu Gemuk Sampai tak Muat Duduk di Kursi Pelaminan, Suami Diet Turunkan BB Hingga 140 Kg

"Ada 17 orang yang di-swab yang positif ada 12 orang," katanya saat dihubungi wartawan, Kamis (12/11/2020).

Karena termasuk orang tanpa gejala (OTG), mereka diminta menjalani karantina mandiri.

Diminta terbuka

Darno mengatakan guru harus terbuka dengan kondisi keluarganya jika mengalami sakit.

Baca Juga: Donald Trump Boleh Saja Hanya Menjabat 1 Periode, Rupanya Itu Tiket untuk Masukkan Anaknya yang Berpengaruh Ini Ke Politik Amerika Serikat, 'Dia Memang yang Terpintar'

"Untuk antisipasi penularan guru harus terbuka."

"Kalau ada keluarga dekat yang terpapar harus terbuka."

"Kemudian bisa didorong paling tidak minimal rapid test."

"Kalau dilihat hasilnya reaktif bisa ditindaklanjuti swab," ungkap dia.

Baca Juga: Benarkah ‘Benang Hitam’ di Punggung Udang Harus Dibuang Karena Bisa Sebabkan Penyakit? Begini Penjelasannya! Jangan Kaget Ya…

Sekolah pun ditutup untuk sementara.

Sedangkan pembelajaran siswa masih tetap scara daring seperti biasa.

"Penutupan sementara aktivitas sekolah langsung dimulai kemarin setelah mengetahui hasil swab para guru positif," kata dia.

Bukan kasus pertama

Baca Juga: Benarkah ‘Benang Hitam’ di Punggung Udang Harus Dibuang Karena Bisa Sebabkan Penyakit? Begini Penjelasannya! Jangan Kaget Ya…

Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati mengatakan penutupan sekolah masih menunggu hasil tes swab kontak lini kedua.

"Lamanya (penutupan) sampai menunggu hasil swab kontak erat lini kedua."

Lini kedua ini ada lebih dari 20 orang yang di-swab," kata dia.

Menurutnya, kasus di sekolah ini bukanlah kali pertama. Sebelumnya sudah ada klaster yang juga berasal dari salah satu sekolah di Sukoharjo.

Baca Juga: Peringkat Prancis Melorot, Tidak Lagi Masuk 5 Besar Militer Paling Kuat di Dunia, Negara-negara Asia Ini yang Menyainginya

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Rasakan Keluhan Apapun, Guru Positif Covid-19 di Sukoharjo Tulari 12 Guru Lain, Ini Ceritanya"

Artikel Terkait