Advertorial
Intisari-Online.com - Seperti tahun-tahun sebelumnya, kekuatan militer Indonesia tahun 2020 mengungguli Malaysia, seperti apa perbandingan kekuatan militer Indonesia dan Malaysia di masing-masing sektor?
Sejauh ini, tidak ada perang besar yang terjadi antara Indonesia dan Malaysia.
Namun, dua negara bertetangga ini tak jarang berkonflik sengit, dengan berbagai penyabab.
Jika menilik ke belakang, konflik sengit antara Indonesia dan Malaysia terjadi sekitar tahun 60-an.
Pada tahun 1961, Indonesia menentang rencana pembentukan Negara Federasi Malaysia.
MelansirKompas.comyang mengutipSejarah Diplomasi di Indonesia(6/3/2020), saat itu Malaysia rencananya terbentuk dari Persekutuan Tanah Melayu, Singapura, Sarawak, Brunei, dan Sabah.
Presiden Soekarno menentangnya menganggap pembentukan Negara Federasi Malaysia adalah proyek neokolonialisme Inggris.
Sejumlah kesepakatan dibuat antara Malaysia, Indonesia, dan Filipina yang ikut menentang rencana tersebut, namun dilanggar oleh Malaysia.
Suasana makin memanas setelah akhirnya Malaysiamemproklamasikan berdirinya Negara Federasi Malaysia pada 16 September 1963. Padahal, hasil penyelidikan belum diumumkan secara resmi oleh PBB.
Puncaknya, Pada 7 Januari 1965, Malaysia diterima sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Soekarno pun menarik Indonesia dari PBB pada tanggal 20 Januari 1965.
Baru kemudian pada tahun 1966 di bawah pemerintahan Presiden Soeharto, Indonesia kembali menjadi anggota PBB, setelah Persetujuan Bangkok menormalisasi hubungan Indonesia dan Malaysia.
Meski kini tak terlibat konfrontasi, perbandingan kekuatan militer Indonesia dan Malaysia tentu menarik untuk diketahui.
Melansir Global Firepower, kekuatan militer Indonesia berada di peringkat ke-16 dari 138 negara, sementara Malaysia berada di peringkat 44.
Berikut ini perbandingannya!
Personel militer dan anggaran pertahanan
Baik personel militer maupun anggaran pertahanan, Indonesia unggul dua kali lipat dari milik Malaysia.
Indonesia memiliki 800.000 personel militer, dengan 400.000 personel aktif dan400.000 cadangan. Anggaran pertahanan Indonesia sebesar $ 7,6 miliar.
Sementara Malaysia memiliki 410.000 personel militer, dengan 110.000 personel aktif dan 300.000 cadangan. Anggaran pertahanan Malaysia sebesar $ 4 miliar.
Berbagi Keunggulan di Darat
Baik Indonesia maupun Malaysia memiliki keunggulan di sektor darat.
Malaysia unggul untuk kendaraan lapis baja dan proyektor roket, dengan kepemilikan atas1.387 kendaraan lapis baja dan 54 proyektor roket.
Sementara Indonesia memiliki 1.178 kendaraan lapis baja dan 36 proyektor roket.
Lainnya, Malaysia memiliki74 tank tempur dan 211 artileri lapangan. Namun, tidak memiliki artileri self-propelled.
Sedangkan Indonesia unggul untuk kepemilikan313 tank tempur dan 366 artileri lapangan. Bahkan, memiliki 153 artileri self-propelled, yang tidak dimiliki Malaysia.
Armada laut Indonesia Peringkat ke-10, Malaysia ke-44
Beralih ke sektor lautnya, menurut Global Firepower, Indonesia menduduki peringkat ke-10 dari 138 negara untuk kekuatan armada lautnya.
Itu berkat kepemilikan 5 kapal selam, 7 kapal fregat, 24 korvet, 156 patroli, dan 10 mine warfare.
Dalam 10 besar kekuatan armada angkatan laut, Indonesia bersanding dengan Korea Utara, China, Rusia, Amerika Serikat, Kolumbia, Iran, Mesir, Thailand, dan India.
Sementara itu, Malaysia berada di peringkat ke-44 untuk kategori tersebut, dengan kepemilikan 2 kapal selam, 6 kapal fregat, 6 korvet, 41 patroli, dan 4 mine warfare.
Siapa yang unggul di udara?
Untuk sektor udara, Indonesia menempati peringkat ke-28 dari 138 negara dengan kekuatan total 462.
Pesawat yang dimiliki Indonesia di antaranya41 pesawat tempur, 31 pesawat serangan khusus, 54 angkutan, 5 pesawat misi khusus, 177 helikopter, 16 pesawat serang helos, dan 109 pesawat latih.
Dibanding Malaysia, masing-masing jenis pesawat angkatan udara Indonesia tersebut jumlahnya lebih banyak.
Malaysia dibekali 26 pesawat tempur, 13 pesawat serangan khusus, 18 angkutan, 4 pesawat misi khusus, 65 helikopter, serta 40 pesawat latihan. Bahkan, Malaysia tidak memiliki peawat serang helos.
Dengan kepemilikan armada udara tersebut, Malaysia hanya mampu menempati peringkat ke-54 dari 138 negara untuk kekuatan udaranya.
Untuk diketahui, selain personel militer, anggaran, dan persenjataan, peringkat kekuatan militer menurut Global Firepower juga mempertimbangkan logistik, sumber daya, hingga kondisi geografi negara-negara dalam peringkat tersebut.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari