Penulis
Intisari-Online.com - Israel kalah dari Iran? Ini Perbandingan kekuatan militer Israel dengan Iran.
Kedua negara tersebut telah terlibat perang dingin selama berabad-abad.
Jika melihat peringkat kekuatan militer dua negara tersebut secara umum, Iran mengungguli Israel.
Namun, perbedaan peringkat kekuatan militer keduanya hanya selisih tipis.
Permusuhan yang terjadi antara Israel dan Iran telah berlangsung sejakrevolusi Iran tahun 1979.
Konflik bertahap pun muncul di antara keduanya, di mana Israel menentangprogram nuklir Iran, sedangkan Iran memberi dukungan terhadap organisasi politik Palestina seperti Hizbullah.
Belakangan ini ketegangan antara Israel dan Iran meningkat sejak PresidenDonald Trump, pada 2018, secara sepihak menarik Amerika Serikat keluardari Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), dikutip dari dw.com(2/1/2020).
Rencana tersebut juga dikenal sebagai kesepakatan nuklir Iran 2015, yang bertujuan untuk menghentikan program nuklir Iran dengan imbalan keringanan sanksi.
Terlepas dari retorika agresif mereka, para pejabat di kedua negara tersebut tidak menginginkan perang langsung habis-habisan.
Tetapi perbedaan dalam persepsi, komitmen yang memburuk terhadap sisa-sisa JCPOA, dan liku-liku pemilihan umum di Israel, Iran, dan AS semuanya meningkatkan prospek bahwa bentrokan yang tidak disengaja dapat meningkatkan konflik.
Ali Vaez, seorang analis Iran untuk International Crisis Group, mengatakan kepada DW bahwa konflik telah menjadi "sekrup yang hanya berputar ke satu arah, semakin tegang dan tegang dari waktu ke waktu."
Untuk kekuatan militernya, menurut Global Firepower, Iran berada di peringkat ke-14 dari 138 negara, mengungguli Israel yang berada di peringkat 18.
Masing-masing dengan PowerIndex 0,2191 dan 0,3111,yang mana skor PowerIndex 0,0000 menunjukkan sempurna.
Berikut ini rincian perbandingan militer Israel dan Iran menurut GlobalFirepower untuk tahun 2020:
Anggaran belanja pertahanan hanya selisih tipis
Israel: $ 20 miliar
Iran: $ 19,6 miliar
Iran unggul jumlah penduduk dan tentara
Jumlah penduduk Israel yaitu 8.424.904 jiwa. Sementara tentara aktifnya 170.000 personel.
Iran memiliki jumlah penduduk dan tentara berkali-kali lipat dari Israel, yaitu 83.024.745 jiwa penduduk dan 523.000 tentara aktif.
Namun, untuk cadangan personel militernya, ternyata Israel memiliki jumlah yang lebih banyak yaitu 445.000 dibanding Iran yang sebanyak 350.000 tentara cadangan.
Kekuatan laut Iran lebih unggul
Di sektor laut, Iran memiliki 34 kapal selam, 7 fregat, 3 korvet, 342 patroli, 8 mine warfare, dan yang tidak dimilikinya yaitu kapal induk dan kapal perusak. Dengan persenjataan ini, Iran berhasil menduduki peringkat ke-6 untuk kekuatan lautnya dari 138 negara yang ada di daftar Global Firepower.
Dengan begitu, Iran mengungguli Israel yang hanya menduduki peringkat ke-35 untuk kekuatan lautnya.
Namun, tak heran jika Iran memperkuat sektor lautnya, karena negara tersebut memiliki kondisi geografi dengan perbatasan perairan laut yang luas, yaitu 2.440 km dibanding Israel yang wilayahnya hanya memiliki 273 km garis pantai.
Untuk kekuatan laut Israel, didukung 5 kapal selam, 4 korvet, dan 45 patroli. Israel tidak memiliki kapal induk, kapal perusak, kapal , regat, dan mine warfare.
Israel mengungguli Iran di sektor udara dan darat
Kalah dari Iran di sektor laut, Israel mengejar dengan kekuatan udara dan daratnya.
Menurut data Global Firepower, Israel mengungguli Iran di dua sektor tersebut.
Di sektor udara, Israel memiliki total pesawat sebanyak 589, dengan 259 pesawat tempur, 18 pesawat serangan khusus, 15 angkutan, 23 misi khusus, 146 helikopter, 48 pesawat serang helos, dan 154 trainers.
Sedangkan Iran memiliki total pesawat 509, dengan 155 pesawat tempur, 23 pesawat serangan khusus, 62 angkutan, 9 misi khusus, 100 helikopter, 12 pesawat serang helos, dan 94 trainers.
Sementara di darat, Israel memiliki 2.760 tank tempur, 10.275 kendaraan lapis baja, 650 artileri self-propelled, 300 artileri lapangan, dan 100 proyektor roket.
Dibanding Iran yang memiliki 2.056 tank tempur, 4.300 kendaraan lapis baja, 570 artileri self-propelled, 2.088 artileri lapangan, dan 1.935 proyektor roket.
Israel Dirumorkan Punya Senjata Nuklir
Selama ini Israel menentang program nuklir Iran, meski Iran mengakui program nuklirnya sebagai program nuklir damai.
Namun, di sisi lain, Israel diperkirakan telah menjadi salah satu negara yang memiliki senjata nuklir, bersama negara-negara lain seperti AS, Rusia, dan Korea Utara.
Mengutip armedforces.eu, meski belum bisa dipastikan, ada rumor yang menyebutkan bahwa Israel merupakan negara keenam di dunia yang berhasil meneliti dan mengembangkan persenjataan nuklir sendiri.
Namun, mereka tidak mengkonfirmasi fakta tersebut.
Banyak sumber mengklaim bahwa mereka berhasil menyiapkan hulu ledak nuklir yang berfungsi penuh pada tahun 1966.
Terlepas dari tanggal-tanggal awal seperti itu, Israel belum bergabung dengan NPT. Hingga saat ini, mereka tidak mengkonfirmasi atau menyangkal kemungkinan memiliki persenjataan nuklir.
Menurut banyak organisasi, perkiraan jumlah senjata nuklir yang dimiliki Israel bervariasi dari 80 hingga 200 senjata nuklir siap diluncurkan.
Terlebih lagi, beredar rumor bahwa Israel berhasil menyiapkan rudal khusus yang bisa dioperasionalkan dari kapal selam.
Baca Juga: Pesta Pernikahan Berujung Maut, Ketika Sekeluarga Meninggal Karena Corona, Diawali Mempelai Wanita
Tentara Iran Menerima 500 Kendaraan Lapis Baja Berat
Melansir caspiannews.com (31/10/2020), lebih dari 500 kendaraan lapis baja ekstra berat buatan dalam negeri telah dikirim ke Angkatan Darat Iran, di tengah upaya AS yang bertujuan untuk melepaskan paket sanksi baru terhadap Teheran.
Mesin berat, yang diproduksi oleh para ahli militer Iran, termasuk pengangkut tank dan truk besar yang dioperasikan di hadapan Komandan Angkatan Darat Iran, ungkap Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi, dalam sebuah upacara pada 28 Oktober.
"Angkatan Darat, sebagai kekuatan militer regional teratas, membutuhkan berbagai jenis truk semi berat dan ekstra berat untuk segera memindahkan tank dan platform penembakannya," kata Komandan Angkatan Darat Iran, Brigadir Jenderal Kiomars Heydari saat berpidato di acara tersebut.
Iran telah mengambil langkah besar dalam produksi peralatan militer dan sistem pertahanan penting dalam menghadapi sanksi dan embargo senjata selama beberapa dekade di negara itu.
Sementara itu, pada tanggal 22 Oktober, Iran menyelesaikan latihan pertahanan udara besar-besaran yang diberi nama kode "Pembela Velayat's Skies-99", yang mencakup demonstrasi rudal permukaan-ke-udara, peluncur, radar, dan peralatan komando dan kendali.
Dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah memprioritaskan kesiapan dan integrasi aset pertahanan udaranya melalui latihan semacam itu.
Latihan dimulai beberapa hari setelah pencabutan larangan 13 tahun ekspor dan impor senjata Iran pada 18 Oktober di bawah ketentuan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231 yang memberkati kesepakatan nuklir 2015 antara Republik Islam dan kekuatan dunia.
Namun, setelah pencabutan itu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo memperingatkan bahwa Amerika Serikat akan menjatuhkan sanksi kepada setiap individu atau entitas yang membantu program senjata Iran.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari