Lama Tak Terdengar Kabarnya, ISIS Mendadak Muncul Kembali dengan Lakukan Hal Biadap Ini di Sebuah Desa di Afrika, Melakuakn Eksekusi dengan Potong Bagian Tubuh Manusia Ini

Afif Khoirul M

Penulis

Sementara gelombang kekerasan jihadis di negara Afrika Timur semakin merajalela, termasuk di kawasan tersebut.

Intisari-online.com - ISIS kelompok militan yang berasal dari Irak baru-baru ini muncul kembali.

Setelah lama tak mendengar kabar darinya, kelompok militan yang sering beraksi di Irak-Suriah ini muncul di sebuah desa di Afrika.

Mengerikannya, mereka melakukan tindakan biadab dengan mengeksekusi penduduk desa tersebut.

Menurut 24h.com.vn, Russian Today (RT) melaporkan pada Selasa (10/11/20), sebuah insiden melibatkan militan ISIS terjadi di provinsi kaya gas Delgado, Mozambik akhir pekan lalu.

Baca Juga: Ganti Presiden Artinya Ganti Kebijakan, Joe Biden Diprediksi Akan Dibikin Sakit Kepala Korea Utara, Setiap Amerika Berganti Presiden Korut Selalu Berulah Lakukan Hal Ini

Mereka merampok, membakar, dan menculik wanita, bahkan membunuh siapapun yang berusaha melawan mereka.

Juru bicara polisi distrik Mueda mengatakan mereka menerima pemberitahuan tentang pembantaian tersebut.

Pembantaian itu dilakukan oleh sekelompok pemberontak, ISIS.

Orang-orang menemukan mayat korban pada 9 November, sedikitnya 20 jenazah tersebar di area seluas 500 meter.

Baca Juga: Pesta Pernikahan Berujung Maut, Ketika Sekeluarga Meninggal Karena Corona, Diawali Mempelai Wanita

Di antara mereka yang terbunuh ada 15 anak laki-laki yang diambil dari ritual inisiasi laki-laki.

Mayatnya ditemukan, di lapangan tersebut, setelah para pemberontak itu, mengubah lapangan tersebut menjadi arena pembantaian.

Ini adalah pembantaian terbaru yang terjadi di Mozambik.

Sementara gelombang kekerasan jihadis di negara Afrika Timur semakin merajalela, termasuk di kawasan tersebut.

Pada bulan April tahun ini, 50 orang muda juga dibunuh dan dipenggal karena "tidak masuk Islam".

Pada awal November, sembilan orang lainnya dipenggal di provinsi Cabo Delgado.

Stasiun RT mengutip statistik yang menunjukkan bahwa lebih dari 2.000 orang telah tewas sejak pemberontakan dimulai di Mozambik pada 2017.

Baca Juga: Menyandang Gelar Negara Termiskin di Dunia, Kemerdekaan Timor Leste Ternyata Harus Dibayar Sangat Mahal, Sampai-Sampai Ekonominya Besar Pasak Daripada Tiang

Sekitar 400.000 orang telah mengungsi akibat konflik tersebut, di mana 10.000 orang mengungsi minggu lalu saja.

Mereka melarikan diri ke ibu kota Pemba di provinsi Cabo Delgado.

Pemerintah Mozambik meminta komunitas internasional untuk membantu memerangi pemberontakan.

Namun, kelompok hak asasi manusia menuduh pasukan pemerintah melakukan tindakan kasar, termasuk penyiksaan dan pembunuhan, di luar hukum.

Pemenggalan terakhir di Mozambik terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran di seluruh Eropa dan Afrika atas munculnya kekerasan Islamisme dalam beberapa bulan terakhir.

Artikel Terkait