Advertorial
Intisari-online.com -Putri sulung Donald Trump dari pernikahan pertamanya, Ivanka Trump, baru-baru saja diprotes oleh netizen Amerika Serikat (AS).
Ivanka disebut munafik oleh banyak orang.
Pasalnya, ia merayakan kemenangan ayahnya di negara bagian Alaska, tapi di negara bagian tempat Trump kalah, ia segera meminta dilaksanakan investigasi.
Diberitakan dari The Independent, Ivanka menulis cuitan di Twitter merayakan kemenangan Trump di Alaska.
Namun di saat yang sama ia meminta investigasi setelah pengumuman Joe Biden menang di negara bagian lain.
Lebih lucu lagi, Ivanka mengutip sumber hasil pemilihan yang sama: perhitungan suara media Associated Press (AP).
Pengamat politik dengan segera mengatakan sementara Ivanka menerima perhitungan AP yang tunjukkan kemenangan bagi Republik, ia juga menolak klaim AP jika Joe Biden adalah presiden terpilih AS.
Di dalam cuitannya, Ivanka menulis: "Presiden Trump dan Senat Republik menangkan Alaska, kewalahan dengan 20 poin menyebar!"
"Masukkan AK dalam buku untuk @realDonaldTrump!" tambahnya.
Sudah diketahui jika Trump dan seluruh keluarganya menolak mengakui kekalahan mereka.
Padahal Joe Biden jelas-jelas menangkan 270 electoral college yang ia butuhkan untuk Gedung Putih.
Operator GOP atau operator Partai Republik telah mengajukan serangkaian tuntutan hukum.
Hal ini berkaitan dengan tuntutan perusakan surat suara di negara bagian kunci medan pertempuran.
Namun klaim mereka tidak memiliki bukti yang cukup.
Menanggapi pernyataan Ivanka, jurnalis ABC News, Will Steakin mencuit juga di Twitter.
Ia tunjukkan jika AP menyebut Joe Biden telah menangkan seluruh pilpres AS.
Menanggapi itu, Ivanka membuat cuitan bahwa "semua voting legal harus dihitung. Semua voting ilegal tidak boleh dihitung."
Tambahan lagi, "ini bukan pernyataan partai, pemilu bebas dan adil adalah pondasi demokrasi kita."
Terapkan standar ganda
Ivanka telah jadi bahan-bahan olokan warganet.
Ia disebut dalam komentarnya telah tunjukkan standar ganda setelah ayahnya mempertanyakan kevalidan hasil pemilu AS.
Alaska sendiri hanya bernilai sebanyak tiga suara electoral, sehingga tidak begitu mempengaruhi hasil pemilu.
Ivanka dan timnya, termasuk Trump, telah berulang kali mengatakan media "tidak berhak memutuskan" hasil pemilu.
Merespon cuitan Ivanka, banyak kritik yang mengatakan hasil perhitungan media diterima jika menolong Presiden, tapi salah jika tunjukkan kemenangan untuk Partai Demokrat.
Salah satu awak media AS Andy Cohen juga merespon, "kukira media berita tidak boleh menyebut hasil pemilu, Ivanka. Bisakah kau mengirimkan cuitan kepadaku saat kau tahu apa yang kau bicarakan."
Sementara produser media MSNBC merespon "Ivanka merayakan pernyataan media jika hasil perhitungan suara di Alaska menang untuk Republik segera setelah mengklaim media berita tidak boleh menentukan hasil pemilu."
Sedangkan diberitakan oleh Morning Bulletin, media online Australia, Ivanka tunjukkan akan mendukung ayahnya saat ia dipaksa mengaku kalah.
Dikabarkan juga ada desas-desus jika setelah kekalahan Trump ini, Ivanka akan mengajukan diri sebagai kandidat presiden AS dari partai Republik tahun 2024 mendatang.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini