Direncanakan China Jauh-jauh Hari, Padahal Presiden Amerika Baru Diumumkan, Ternyata Ada Secercah Harapan China Jika Joe Biden Memenangkan Pemilu AS

Mentari DP

Penulis

Jetika konfirmasi Biden memeangkan Pilpres AS 2020, China mengumumkan harapannya untuk bekerja sama dengan pemerintahan AS yang baru.

Intisari-Online.com - Sejumlah pemimpin negara sudah memberikan ucapan selamatnya kepada Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih.

Hal ini setelah Biden dikonfirmasi unggul jauh dari saingannya, Donald Trump.

Joe Biden memiliki 290 suara elektoral. Sementara Trump hanya memiliki 214suara elektoral.

Angka itu cukup membawa Biden dan wakil presiden AS terpilih, Kamala Harris, melenggang ke Gedung Putih dan memimpin AS mulai tahun 2021 mendatang.

Baca Juga: 'Dekat atau Jadi 'Musuh' Trump, Kim Jong-Un, Xi Jingping, Vladimir Putin, dan 6 Pemimpin Negara Lainnya Belum Ucapkan Selamat ke Joe Biden

Namun di antara para pemimpin negara yang sudah memberi ucapan selamat, belum ada tanda-tanda dari Presiden China Xi Jinping.

Tentu saja semua orang menyadari 'panasnya' hubungan AS dan China ketika dipimpin oleh Presiden Trump.

Walau begitu, nyatanya kemenangan Biden ini membuat China menyatakan harapannya.

Dilansir dari24h.com.vh pada Rabu (11/11/2020), ketika konfirmasi Biden memeangkan Pilpres AS 2020,China mengumumkan harapannya untuk bekerja sama dengan pemerintahan AS yang baru.

Baca Juga: Selalu Diserang Donald Trump dan Dianggap 'Musuh', Kini Seluruh Umat Muslim di AS Pesta Pora Kala Joe Biden Menang Pilpres, Janji Biden Ini yang Jadi Penyebabnya

Memangbukan Presiden Xi yang menyampaikan pernyataan tersebut.

Tapi bukan berarti pemerintah China 'tidak senang' dengan hasil Pilpres AS tersebut.

Pada 5 November 2020, Wakil Menteri Luar Negeri China Lac Ngoc Thanh menyampaikan harapannya agar pemilihan presiden di AS berhasil.

Di mana dia berharap pemerintah AS yang baru akan mau bekerja sama dengan Beijing dan berpegang pada prinsip saling menghormati.

"Kami berharap pemerintahan baru, Presiden baru Amerika Serikat akan rukun dengan China," ucapLac Ngoc Thanh.

"Di mana dua negara mematuhi prinsip non-konfrontasi, saling menghormati, kerja sama untuk saling menguntungkan."

"Kami membutuhkan kerja samadengan mereka."

"Kami memiliki ruang yang besar untuk kerja sama."

"Meskipun kami memiliki ketidaksepakatan, kami perlu menyesuaikan dan mengontrol ketidaksepakatan ini untuk mendorong pengembangan hubungan China-AS ke arah yang benar."

Wakil dari China juga menyampaikan harapannya agar pemilihan presiden di AS berhasil.

Ini dia katakan setelah melihat bahwa penghitungan suara masih terus berlanjut.

Baca Juga: Survei Sebut Menang Telak, Donald Trump Kemungkinan Besar Akan Jadi Presiden AS Lagi, Mahathir Mohamad: Jika Trump Terpilih Lagi, Maka Itu Bisa Jadi Bencana

"Pandangan kami tentang hubungan China-AS jelas dan konsisten."

"Kami percaya bahwa, terlepas dari beberapa kontradiksi dan ketidaksepakatan, kami masih memiliki banyak kepentingan yang sama."

Diketahui bersama, Pilpres AS berlangsung pada 3 November 2020.

Dari hasil pemungutan suara di beberapa negara bagian, Biden unggul telak dari Trump.

Walau begitu, masih ada beberapa negara yang belummengumumkan hasilnya.

Tapi Joe Biden dipastikan akan menjadi Presiden AS ke-46.

Akan tetapi, Presiden Donald Trump masih akan memimpin AS sampai akhir tahun 2020.

Bahkan Trumpmenuduh Demokrat "mencuri pemilihan" dan tim kampanye Presiden Trump bermaksud menuntut penghitungan ulang.

Baca Juga: Selangkah Lagi Jadi Presiden Baru AS, Tiba-tiba Israel Beri Peringatan ke Joe Biden, Klaim Kata-katanya Ini Bisa Picu Perang Nuklir antara Israel dengan Iran, 'Dia Berbeda dengan Trump'

Artikel Terkait