Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Suaminya Kalah Dalam Pemilu, Mantan Staf Gedung Putih Sebut Rencana Melania Trump Selanjutnya, 'Dia Mungkin Akan Bercerai'

Mentari DP

Penulis

Intisari-Online.com - Melania Trump adalah First Lady Amerika Serikat (AS) saat ini.

Sebab, dia adalah istri dari Presiden AS, Donald Trump.

Namun setelah hasil Pemilihan Presiden AS 2020 yang mengonfirmasi suaminya kalah dari Joe Biden, apa yang akan dilakukan Melania ketika meninggalkan Gedung Putih?

Dilansir dariindependent.co.uk pada Rabu (11/11/2020), mantan staf Gedung Putih Omarosa Manigault Newman mencoba menjelaskan rencana sang Ibu Negara setelah meninggalkan Gedung Putih nanti.

Baca Juga: Sikap China Makin Meresahkan di Laut China Selatan, NATO dan Pentagon Luncurkan Teknologi Baru yang Bisa Pantau Seluruh Lautan,'China Dijamin Langsung Ngamuk'

Empat tahun lalu, malam setelah Pemilu 2016, Melania menangis.

"Bukankegembiraan," tulis Michael Wolff dalam bukunya Fire and Fury, dalam akun yang didukung oleh reporter lain.

Model kelahiran Slovenia berusia 50 tahun itu tidak berbuat banyak untuk menghilangkan rumor keengganannya memainkan permainan sebagai Ibu Negara AS.

Jadi, ketika kini Trump gagal menjadi presiden AS lagi,Newman mengklaim dia berencana untuk menceraikan suaminya secepat mungkin.

"Melania menghitung setiap menit sampai dia bisa keluar kantor dan bisa bercerai," katanya.

Baca Juga: Mengaku Setia pada ISIS, Kelompok Jihadis Culik Puluhan Warga, Penggal Kepala Lebih dari 50 Orang, Lalu Memotong Tubuh Jadi Beberapa Bagian

Benarkah hal itu? ApakahNewman 'cukup dekat'dengan ibu negara untukmengatakan hal itu?

Manigault Newman dipecat dari Gedung Putih dan pergi setelah satu tahun bertugas.

Entah apakah itu benar apa tidak.

Yang jelas, Melania sempat membuat Tweet untukmendukung argumen suaminya.

“Rakyat Amerika berhak mendapatkan pemilihan yang adil,” katanya.

“Setiap suara legal - bukan ilegal - harus dihitung. Kita harus melindungi demokrasi kita dengan transparansi penuh."

Ada dugaan, ini dua motivasi Melania di kemudian hari. Kesejahteraan putra mereka Barron (14) dan uang.

Lagipula, Melania bukanlah wanita glamor pertama yang menikahi seorang miliarder yang 25 tahun lebih tua darinya.

Duawanita yang pernah menjadi istri Trump sebelumnya, diketahui memiliki perjanjian pranikah.

Ivana Trump, menikah dengan Trump dari 1977-1992, memiliki empat perjanjian pranikah, diubah ketika kekayaan mereka tumbuh, dan dengan yang terakhir berfungsi sebagai dasar perceraian mereka yang eksplosif.

Dia dianugerahi 25 juta US Dollar ditambah rumah mewah pasangan itu di Greenwich, dan 650.000 US Dollar setiap tahun untuk membesarkan ketiga anak mereka, Donald Trump Jr, Ivanka dan Eric.

Lalu adaMarla Maples, yang dinikahinya dari 1993-1999.

Baca Juga: Merangsek Masuk ke Tengah Pertempuran Sengit antara Armenia dan Azerbaijan, Rusia Kirimkan 10 Pesawat dan 2.000 Pasukan Perdamaian, Putin: Armenia Kalah dan Azerbaijan Menang

Perceraian mereka terjadi tepat sebelum ulang tahun pernikahan empat tahun yang ditentukan dalam pranikah mereka.

Di mana kondisi itu akan meningkatkan kemungkinan penyelesaian Maples dari semula 1 jutaUS Dollar menjadi 5 jutaUS Dollar.

Melania kini telah menikah dengan Tuan Trump selama 15 tahun, hampir sama dengan Ivana Trump.

Hanya saja, Melaniamemainkan peran yang jauh lebih sedikit dalam meningkatkan bisnisnya.

Sebab Ivana Trump adalah seorang eksekutif senior di Trump Organization, dan sangat terlibat dalam urusan perusahaan.

Sementara Melania Trump tidak pernah tertarik dengan perusahaan tersebut.

Menurut orang terdekatnya, Melania dikenal sangat tertutup dan hanya sedikit orang yang memperoleh kepercayaannya.

Sehingga jangan heran senyum Melania sangat mahal dan wajahnya sedingin es.

Melania punya ketenanganyang tak terbantahkan dan sangat menghargaiprivasinya di atas semua hal.

Tapi teman dekat Melania,Winston Wolkoff mengatakan dia percaya bahwa Melania mencintai suaminya.

Jadi seperti apa hidup Melania nanti di luar Gedung Putih?

Dia mungkin akan meninggalkan Trump pada waktunya, tergantung pada ketentuan pranikah.

Tidak jelas apakah Trump akan memberikan kelonggaran untuk penghinaan seperti itu.

Baca Juga: Direncanakan China Jauh-jauh Hari, Padahal Presiden Amerika Baru Diumumkan, Ternyata Ada Secercah Harapan China Jika Joe Biden Memenangkan Pemilu AS

Artikel Terkait