Advertorial
Intisari-Online.com - Beberapa dekade lalu, India pernah kalah perang dari China, lalu bagaimana perbandingan kekuatan militer China dan India saat ini?
Bentrokan militer terjadi di perbatasan China dan India belakangan ini, membuat dunia memperhatikan perkembangan situasi antara kedua negara tersebut
Pertarungan tanpa adu tembak terjadi beberapa waktu lalu antara tentara penjaga perbatasan China dan India, dan setidaknya telah menewaskan 20 tentara India.
Kemudian, baik China maupun India, kedua sama-sama meningkatkan jumlah personil tentara di perbatasan, termasuk menambah artileri, pesawat tempur, dan kendaraan lapis baja di dekat perbatasan.
China dan India sendiri terakhir kali terlibat perang pada tahun 1962 yang dimenangi oleh China.
Saat itu, India harus menerima kekalahan. Sementara kemenangan China membuatnya menduduki secara de facto wilayah pegunungan yang saat ini disebut Aksai Chin.
Fakta bahwa dua negara yang tengah memelihara ketegangan tersebut sama-sama merupakan pemilik senjata nuklir, juga semakin meningkatkan kekhawatiran global.
Jika India kalah di masa lalu oleh China, seperti apa perbandingan kekuatan militer kedua negara saat ini?
Rupanya, dua negara yang tengah bersitegangn ini sama-sama menempati peringkat teratas militer paling kuat.
Namun menurut Global Firepower, secara umum kekuatan militer China masih mengungguli India, seperti tahun-tahun sebelumnya.
Saat ini, China berada di peringkat 3, hanya kalah dari Rusia dan Amerika Serikat.
Sementara India menyusul di peringkat 4, tepat di bawah China.
Bagaimana perbandingan kekuatan militer keduanya di sektor udara, darat, dan laut?
Lagi-lagi China memimpin dengan persenjataan di berbagai sektor pertahanan.
Namun ternyata India mengungguli China untuk jumlah personel militernya, yaitu dengan 3.544.000 personel, sementara China memiliki 2.693.000 personel.
Meskipun, China memiliki tentara aktif lebih banyak, yaitu 2.183.000 pesonel dan sisanya 510.000 merupakan cadangan.
Dengan India memiliki personel militer aktif sebanyak 1.444.000 dan cadangan lebih banyak yaitu 2.100.000 personel.
Di sektor udara, India berhasil menempati peringkat ke-4 dari 138 negara, dengan total persenjataan 2.123 unit.
Namun peringkat itu masih di bawah China yang menempati peringkat ke-3 untuk kekuatan udaranya.
China unggul dengan 1.232 pesawat tempur, 371 pesawat serangan khusus, 911 helikopter, 281 helikopter serang, dan 111 pesawat misi khusus.
Sementara pesawat angkutan dan pesawat latihan milik India lebih banyak dari China.
Beralih ke sektor darat, China memiliki 3.500 tank, 33.000 kendaraan lapis baja, 3.800 artileri self-propelled, 3.600 artileri derek, dan 2.650 proyektor roket.
Sedangkan India memiliki 4.292 tank dan 4.060 artileri derek, mengungguli China. Kemudian 8.686 kendaraan lapis baja, 235 artileri self-propelled, dan 266 proyektor roket.
Untuk sektor lautnya, China cukup jauh di atas India yaitu berada di peringkat ke-2, dengan total aset persenjataan 777 unit, terdiri dari 2 kapal induk, 38 kapal perusak, 52 fregat, 50 korvet, 74 kapal selam, 220 kapal patroli, dan 29 mine warfare.
Dan India memiliki total aset persenjataan sektor lautnya sebanyak 285 unit, terdiri dari 1 kapal induk, 10 kapal perusak, 13 fregat, 19 korvet, 16 kapal selam, 139 kapal patroli, dan 3 mine warfare.
Bahkan, untuk anggaran pertahannya, China sangat jauh mengungguli India dan menjadi salah satu militer paling kaya di dunia dengan anggaran sebesar $ 237 miliar.
India memiliki anggaran pertahanan tahun 2020 sebesar $ 61 miliar.
Tentu dengan anggaran pertahanan tersebut, China dapat semakin mengokohkan keunggulan militernya.
Bagaimana pun, anggaran pertahanan menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kekuatan militer suatu negara.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari