Find Us On Social Media :

Kelicikan Malaysia Saat Menghambat Pembangunan Mercusuar Tercium Pasukan Katak TNI, Satu Prajurit Kopaskha Tanpa Senjata Nekat Hadapi 2 Kapal Perang Negeri Jiran Seorang Diri, Begini yang Terjadi Selanjutnya...

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 12 November 2020 | 15:59 WIB

Kopaska dengan perahu karet andalannya

Intisari-Online.com - Setiap kali Indonesia memiliki masalah perbatasan di lautan dengan negara tetangga, maka sebagai tim Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL selalu menjadi ujung tombaknya.

Misalnya, krisis perbatasan RI-Malaysia di Ambalat pada pertengahan tahun 2005 merupakan salah satu contoh konkrit ketika Kopaska TNI AL melaksanakan tindakan heroik demi menjaga keutuhan NKRI.

Saat itu dalam upaya pembangunan mercusuar Karang Unarang sebagai salah satu titik terluar perbatasan, TNI AL menempatkan satu tim Kopaska asal Satkopaska Armada Timur (Armatim) ke lokasi tersebut.

Tujuan penggelaran pasukan Kopaska adalah untuk mengamankan proses pembangunan sekaligus juga melindungi para pekerja RI yang ada di situ.

Baca Juga: Kisah Tragis Pangeran yang 'Hilang', Semakin Parah Sakitnya Keluarganya Justru Semakin Ingin Melenyapkannya dari Kerajaan, hingga Meninggal dalam Pengasingan di Usia Belia

Sebelumnya pihak Malaysia memang pernah berusaha menghambat pembangunan mercusuar tersebut.

Caranya adalah dengan mengerahkan kapal-kapal milik Marine Police dan TLDM (Tentara Laut Diraja Malaysia) untuk melakukan manuver-manuver yang bisa menimbulkan ombak tinggi sehingga bisa mengganggu pembangunan mercusuar.

Tak hanya itu, mereka bahkan sempat berlabuh di lokasi pembangunan dan melakukan penganiayaan terhadap para pekerja.

Pada 1 April 2005, sekitar pukul 06.00 WITA (Waktu Indonesia Tengah), kapal-kapal Malaysia kembali melakukan aksinya.

Baca Juga: Kisah Mendebarkan Saat Para Nelayan Memergoki 'Putri Duyung' Tengah Menangis Lirih di Atas Batu Karang, Pihak Berwenang Sampai Kerahkan Pasukan