Sejumlah besar drone berbiaya rendah dapat menawarkan kekuatan udara kepada negara-negara dengan sebagian kecil dari biaya pemeliharaan angkatan udara tradisional.
Situasi di Nagorno-Karabakh telah buktikan bagaimana drone berhasil mengubah konflik yang telah berlangsung lama dan membuat pasukan darat sangat terbuka atas serangan dari segala penjuru.
Selasa lalu, Armenia tunduk dan menerima gencatan senjata yang terapkan norma yang kemungkinan besar mengakhiri ronde terakhir perang atas Nagorno-Karabakh.
Wilayah relung yang dikendalikan oleh etnis faksi Armenia itu sebenarnya secara internasional termasuk wilayah Azerbaijan.
Baca Juga: Menang Perang di Nagorno-Karabakh, Begini Taktik Azerbaijan Lawan Armenia, Simak Logika Militernya!
"Drone tawarkan negara-negara kecil akses sangat murah untuk keunggulan aviasi dan senjata yang terpandu dengan baik.
"Hal ini berikan mereka akses menghancurkan senjata canggih musuh seperti tanka dan sistem pertahanan udara," papar Michael Kofnan analis militer dan direktur studi Rusia di CNA, think tank pertahanan di Arlington.
"Jet tempur itu sangat mahal," tambahnya.
"Dan juga drone berikan keunggulan lain berupa kekuatan udara kepada negara kecil dan miskin."
Source | : | Washington Post |
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR