Advertorial

Sudahlah, Disebut Gencatan Senjata Pun Armenia Tumbang Oleh Azerbaijan, Rupanya Lewat Senjata Sederhana Ini Azerbaijan Bisa Menang Banyak: Masa Depan Peperangan Ada di Senjata Itu

May N

Editor

Intisari-online.com -Enam minggu perang antara Azerbaijan dan Armenia, perebutan wilayah Nagorno-Karabakh akhirnya berakhir.

Ditengahi Rusia, Armenia sepakat untuk menyerahkan wilayah Nagorno-Karabakh kepada Azerbaijan.

Hasil yang menyakitkan itu kemudian diikuti dengan hasil masuknya ribuan tentara penjaga perdamaian Rusia ke Nagorno-Karabakh.

Tujuannya disebutkan untuk memonitor hasil gencatan senjata.

Baca Juga: 'Perdana Menteri Nikol Adalah Pengkhianat', Setujui Gencatan Senjata Nagorno-Karabakh, Ribuan Warga Armenia Justru Menuntut Perdana Menterinya untuk Mundur Dari Posisinya, Apa yang Terjadi?

Banyak hal menarik yang bisa dikulik dalam perkembangan terbaru ini.

Salah satunya adalah kunci kemenangan Azerbaijan.

Azerbaijan tergolong negara pecahan Uni Soviet yang cukup miskin.

Namun mereka bisa dengan cerdik memukul mundur pasukan Armenia.

Baca Juga: 8 Helikopter dan Puluhan Kendaraan serta Peralatan Didatangkan Bersamaan dengan 400 Tentara ke Armenia, Ada Apa?

Lantas, apa rahasia mereka?

Dikutip dari Washington Post, rupanya, Azerbaijan menang banyak karena senjata drone ini.

Drone yang digunakan oleh Azerbaijan ternyata sangat menguntungkan mereka.

Azerbaijan luncurkan serangan drone menarget tentara Armenia dan Nagorno-Karabakh.

Baca Juga: Sebelumnya Perang Makin Panas, Armenia dan Azerbaijan Rupanya Sudah Sampai Tahap Gencatan Senjata, Ini Beberapa Poin yang Perlu Diketahui Sejauh Mana Perseteruan Atas Nagorno-Karabakh Itu

Drone itu juga menghancurkan tank, senjata militer berat dan sistem pertahanan udara musuh.

Terbukti, drone memberikan keuntungan besar untuk Azerbaijan selama 44 hari perang.

Drone juga berikan bukti paling jelas bagaimana medan perang diubah menjadi tak lagi perlu kirimkan prajurit ke garis terdepan.

Drone murah, berikan kemenangan meriah

Baca Juga: Merangsek Masuk ke Tengah Pertempuran Sengit antara Armenia dan Azerbaijan, Rusia Kirimkan 10 Pesawat dan 2.000 Pasukan Perdamaian, Putin: Armenia Kalah dan Azerbaijan Menang

Sejumlah besar drone berbiaya rendah dapat menawarkan kekuatan udara kepada negara-negara dengan sebagian kecil dari biaya pemeliharaan angkatan udara tradisional.

Situasi di Nagorno-Karabakh telah buktikan bagaimana drone berhasil mengubah konflik yang telah berlangsung lama dan membuat pasukan darat sangat terbuka atas serangan dari segala penjuru.

Selasa lalu, Armenia tunduk dan menerima gencatan senjata yang terapkan norma yang kemungkinan besar mengakhiri ronde terakhir perang atas Nagorno-Karabakh.

Wilayah relung yang dikendalikan oleh etnis faksi Armenia itu sebenarnya secara internasional termasuk wilayah Azerbaijan.

Baca Juga: Menang Perang di Nagorno-Karabakh, Begini Taktik Azerbaijan Lawan Armenia, Simak Logika Militernya!

"Drone tawarkan negara-negara kecil akses sangat murah untuk keunggulan aviasi dan senjata yang terpandu dengan baik.

"Hal ini berikan mereka akses menghancurkan senjata canggih musuh seperti tanka dan sistem pertahanan udara," papar Michael Kofnan analis militer dan direktur studi Rusia di CNA, think tank pertahanan di Arlington.

"Jet tempur itu sangat mahal," tambahnya.

"Dan juga drone berikan keunggulan lain berupa kekuatan udara kepada negara kecil dan miskin."

Baca Juga: Jumawa Karena Dibantu Turki,Azerbaijan Harus Telan Pil Pahit Ketika Lihat Rusia Menolong Armenia, Kirim Drone Pembunuhnya dan Hancurkan 9 Drone Turki Sekaligus

Di Azerbaijan, video serangan drone telah diunggah setiap harinya di situs Kementerian Pertahanan Azerbaijan.

Video itu juga disiarkan di layar TV raksasa di ibukota Baku, serta berulang kali diunggah di media Twitter.

Video itu juga dipelajari oleh analis militer Barat berulang kali untuk melacak keunggulan militer Azerbaijan.

Gencatan senjata yang membuat berang

Baca Juga: Makin Membara, Armenia Umumkan 'Gencatan Senjata Menyakitkan' dengan Azerbaijan dan Rusia, Medan Pertempuran Langsung Pindah ke Lokasi Ini

Telah dikabarkan sebelumnya, akibat gencatan senjata itu, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, diprotes oleh banyak pengunjuk rasa.

Mereka meneriakkan agar dirinya segera turun dari jabatannya karena sepakat dengan gencatan senjata yang membuat mereka kalah tersbeut.

Gencatan senjata itu rupanya turun setelah Azerbaijan mengambil kota strategis Shusha.

Shusha adalah kota penting bagi Azerbaijan untuk menguasai ibukota Nagorno-Karabakh, Stepanakert.

Baca Juga: Sengaja Targetkan Warga Sipil dan Libatkan Tentara Bayaran Asing, KonflikArmenia dan Azerbaijan Bisa JadiKejahatan Perang, 'Bisa Jadi Suriah Kedua'

Saat pasukan Azerbaijan menyerang Shusha, penyebar propaganda militernya merilis video mengerikan tunjukkan drone menyerang pasukan Armenia.

Penggunaan lebih luas drone dalam perang

Pasukan drone telah aktif digunakan dalam medan peperangan semenjak Pentagon mengirimkan drone mereka, Predator di Afghanistan.

Peluncuran Predator mengikuti serangan teroris 9/11.

Baca Juga: Seakan Sudah Menangkan Wilayah Nagorno-Karabakh Secara Absolut, Azerbaijan Tiba-tiba Bentuk Administrasi Khusus, Bukti Armenia Menyerah?

Drone penembak rudal juga banyak diproduksi di berbagai negara.

Turki, China, Israel, termasuk tiga negara pencipta drone ini.

Banyak perang juga menggunakan senjata mematikan ini, termasuk perang proksi Libya.

Namun bukan perang Libya yang jadi bukti keberhasilan drone dalam membalikkan keadaan, justru Nagorno-Karabakh yang menjadi saksi bisu kemampuan drone perang.

Baca Juga: China Makin Ganas, Luncurkan Drone 'Bunuh Diri' yang Mampu Ledakkan Tank dan Kendaraan Lapis Baja, Musuh-musuh China Patut Waspada

Drone ini juga tunjukkan kerentanan senjata perang canggih seperti tank, radar dan rudal darat yang tidak terlindungi oleh drone.

Pertanyaan berikutnya muncul, apakah ini era tank tradisional hancur?

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait