Advertorial
Intisari-Online.com -Sebuah lowongan pekerjaan yang menawarkan gaji Rp6 juta hanya untuk menjaga warung ramai diperbincangkan.
Salah satu alasannya tentu saja adalah besarnya gaji yang ditawarkan jika dikaitkan jenis pekerjaan yang akan dilakukan.
Namun, sebuah fakta yang tak kalah mengejutkan malah kembali muncul setelah iklan lowongan pekerjaan tersebut muncul.
Dikabarkan sampai saat ini belum ada orang yang berhasil mengisi posisi tersebut, sebab kebanyakan dari para pelamar malah memilih untuk mengundurkan diri.
Kok bisa? Berikut ini kisahnya.
Iklan itu dipasang di depan sebuah warung nasi lemak di Sunway Mas, Malaysia.
Iklan yang mencari penjaga warung nasi lemak tersebut menawarkan gaji hingga 1.800 Ringgit (Rp 6,3 Juta) per bulannya.
Yang menjadikannya viral adalah, tawaran gaji yang dinilai oleh warganet terbilang cukup tinggi ditengah sulitnya mencari perkerjaan kala pandemi Covid-19.
“Bayaran yang ditawarkan lebih baik daripada beberapa pekerjaan start-up,” kata seorang warganet.
Dalam iklan lowongan pekerjaan itu, syarat pelamar harus warganegara Malaysia atau pemegang kartu izin tinggal tetap (KTP merah/biru).
Kemudian, pelamar merupakan seorang perempuan muslim, namun non-muslim juga dipersilahkan mendaftar.
Iklan lowongan pekerjaan itu pertama kali diunggah oleh pemilik warung di media sosial.
Hariyanti Harun, sang pemilik warung memang menawarkan gaji sebesar 1.500 (Rp 5,3 juta) hingga 1.800 Ringgit (Rp 6,3 juta).
Namun ia mengatakan, dibalik gaji yang besar itu ada tanggung jawab yang harus dijalankan oleh si karyawan.
"Kami memang memberikan gaji seperti itu. Salah satu faktornya adalah karena pekerjaan mereka tidak hanya sekedar mengurus warung,"
“Tapi ada beban kerja lainnya, seperti ayam goreng dan menanak nasi yang setengah matang di warung,” katanya, dilansir dari The Vocket, Selasa (20/10/2020).
Ia menambahkan, keputusan memberikan gaji besar tersebut juga diambil karena tugas yang diberikan tidak mudah untuk dilakukan.
Tak hanya sekedar menjaga dan memasak, Hariyanti mengungkapkan, pekerja juga dibebankan dengan jam kerja yang dimulai dari pagi hari.
Oleh karena itu, kata dia, gaji yang ditawarkan menurutnya sepadan dengan tanggung jawab yang harus dilakukan karyawan selama bekerja di warung.
Namun percaya atau tidak, dengan gaji yang ditawarkan dan jam kerja yang dimulai sejak pagi, Harun mengaku banyak pelamar yang mundur.
“Kalau dibilang kerja keras, tidak juga. Karena kita siapkan semua lauk dari dapur pusat, nasinya setengah matang dan tinggal di kukus,” terangnya.
Kebanyakan dari pelamar, kata Harun, mereka diam setelah mengetahui jam kerja yang dimulai sejak pukul 6 pagi.
Karena itu, dia berpesan agar para pencari kerja di luar sana tidak perlu melihat dan memilih jam kerja.
Sebab menurut Harun, jika jam kerja yang ditetapkan dimulai lebih awal maka mereka juga akan cepat beristirahat setelah menyelesaikan pekerjaannya.
Baca Juga: BLT Rp 600.000, Simak Cara Mudah Mengecek Apakah Anda Mendapatkan Subsidi Gaji atau Tidak
“Saran saya, tidak perlu memilih jam kerja jika memang ingin bekerja. Bekerja lebih awal dan selesai juga lebih awal,” katanya.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Digaji Rp 6 Juta Buat Jaga Warung, Pemilik Ungkap Banyak Pelamar Mundur Setelah Dijelaskan Ini, https://aceh.tribunnews.com/2020/10/20/digaji-rp-6-juta-buat-jaga-warung-pemilik-ungkap-banyak-pelamar-mundur-setelah-dijelaskan-ini?page=all.Penulis: Agus RamadhanEditor: Hadi Al Sumaterani