"Kalau saya nyarinya sampah kertas-kertas, dikumpulin nanti dijual ke pengepul, sekilonya Rp600," ungkapnya.
Dalam sehari, Hamim rata-rata mampu mengumpulkan kurang lebih dua kwintal sampah kertas.
"Saya udah 8 tahun, istri juga kerjanya sama mulung juga, cuma dia lebih nyari ke sampah plastik kaya botol bekas minuman," ungkapnya.
Hidung Kebal Tanpa Masker
Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang Kota Bekasi merupakan surga bagi sejumlah pemulung mencari nafkah.
Mereka setiap hari berjibaku memilah sampah untuk ditukar menjadi rupiah.
TribunJakarta.com berkesempatan melihat langsung aktivitas para pemulung di TPST yang beralamat di Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi pada, Selasa, (23/6/2020).
Lokasi paling banyak dijadikan pemulung berkumpul, berada di salah satu gunungan sampah aktif.
Source | : | Tribun Jakarta |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR