Tapi tampaknya tidak ada keinginan di kedua negara untuk mempertimbangkan pembayaran royalti historis.
Terkait penuntutan Saksi K dan pengacaranya Bernard Collaery, beberapa waktu lalu Horta kembali buka suara.
Ia mendesak Australia untuk menunjukkan kebijaksanaan kejujuran dan belas kasih dengan menghentikan penuntutan yang tidak adil terhadap Saksi K dan Bernard Collaery, dikutip dari The Guardian (2/9/2020).
Ramos-Horta menggambarkannya sebagai sebuah kasus yang 'politik' dan yang telah 'sangat mengejutkan' rakyat Timor.
Ramos-Horta, yang merupakan pemenang hadiah Nobel perdamaian ini mengatakan kedua orang tersebut harus diizinkan untuk menjalani sisa hidup mereka secara normal.
Juga bahwa Australia dan Timor-Leste harus meletakkan skandal penyadapan tersebut sebagai sebuah 'awan gelap' pada hubungan bilateral yang sebaliknya positif di luar kasus tersebut.
“Kita harus melupakan semua ini [kita] dan tolong tunjukkan kebijaksanaan, tunjukkan kejujuran, kasih sayang, jika Anda mau, untuk membiarkan Saksi K menjalani hidupnya sebagai seorang patriot Australia yang terhormat,” Ramos-Horta mengatakan pada sebuah acara yang diselenggarakan oleh Australia Lembaga.
“Berhenti mengganggu Bernard Collaery. Biarkan dia kembali ke praktik hukumnya dan memiliki kehidupan normal serta menghormati mereka," sambungnya.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR