Advertorial
Intisar-Online.com - Baru-baru ini digelar persidangan di Inggris dengan terdakwa seorang pria asal Timor Leste.
Ia nyaris saja menjadi pembunuh brutal di Inggris jika tak ada teman-teman yang mencegahnya.
Kisah pria Timor Leste ini sampai harus menghadapi persidangan di Inggris dimulai saat tahun baru 1 Januari lalu.
Tahun baru yang biasanya menjadi waktu orang-orang bersenang-senang justru digunakan pria Timor Leste itu untuk berbuat onar.
Ia berjalan menuju sekelompok pria lain dengan membawa pisau daging pada tahun baru.
Untungnya, aksi pria itu dihentikan oleh teman-temannya, seperti yang terungkap melalui pengadilan.
Teman-temannya nekat melucuti pria itu untuk mencegahnya menjadi pembunuh brutal.
Bagaimana nasib pria Timor Leste itu setelah beraksi dengan pisau dagingnya?
Melansir Eastern Daily Press(29/9/2020), Pengadilan Kerajaan Norwich mendengar bahwa Jose Da Costa, 37, terlihat membawa pisau daging dalam sebuah rekaman kamera CCTV.
Rekaman itu berasal dari kamera CCTV di area York Road di Great Yarmouth pada dini hari tanggal 1 Januari tahun ini.
Dalam rekaman itu, gangguan antara dua kelompok terdeteksi.
John Morgans, penuntut, mengatakan terdakwa “berbaris dengan sengaja ke atas bukit menuju yang lain”.
Morgans mengatakan bahwa terdakwa berjalan "di tengah jalan" menuju kelompok lain dengan senjata sementara ada "perkelahian lain yang terjadi".
Dari penjelasan Morgans, diketahui bagaimana aksi Da Costa digagalkan oleh teman-temannya.
Dia mengatakan teman-teman terdakwa mengintervensi dengan “bergulat dengannya” sebelum melucuti senjata terdakwa dan menyembunyikan senjata di bawah mobil.
Meski aksi pria itu telah dihentikan, namun polisi telah dipanggil dan tiba di lokasi kejadian segera setelah sebelumnya ditemukan pisau daging dan senjata lain.
Senjata lain itu adalah pisau yang ternyata bukan milik terdakwa.
Morgans mengatakan terdakwa ditangkap dan diinterogasi oleh polisi tetapi tidak ingat apapun tentang apa yang telah terjadi.
Da Costa, disebut berasal dari Timor Leste tetapi belakangan disebut dari Jalan Wellesley, Yarmouth, Inggris.
Ia muncul di pengadilan pada hari Selasa setelah sebelumnya mengakui memiliki pisau di depan umum.
Pengadilan menjatuhkan hukuman untuk Da Costa dengan 12 bulan penjara.
Sementara itu, Hakim Andrew Shaw mengatakan pisau daging yang ditemukan oleh polisi adalah 'senjata yang sangat berbahaya' dan hanya hukuman tahanan yang dibenarkan.
"Kejahatan pisau dengan kekerasan semakin tidak terkendali di negara ini dan pengadilan tidak dapat mentolerir satu kelompok pria bersenjata yang mengejar kelompok kedua yang mungkin atau mungkin tidak bersenjata," katanya.
“Pengadilan harus mengirimkan pesan bahwa tidak ada tempat untuk senjata seperti ini di jalan kita," imbuhnya.
Hakim juga menegaskan bahwa siapa saja yang membawa barang berbahaya itu akan dikirim ke penjara.
“Mereka yang membawa barang-barang seperti ini untuk mengancam, menakut-nakuti atau digunakan pasti akan dikirim ke penjara," katanya.
Sementara itu, Rob Pollington, memberikan pernyataan yang meringankan, mengatakan terdakwa memiliki karakter yang baik sebelumnya dan pelanggaran itu tampak 'di luar karakternya'.
Akibat dari hukuman 12 bulannya, Da Costa secara otomatis akan dipertimbangkan untuk dideportasi di akhir masa hukumannya, meskipun Hakim Shaw mengatakan itu akan menjadi keputusan Menteri Luar Negeri.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari