Advertorial

Baru Terkuak Sekarang, Media Ini Ungkap Beberapa Bulan Lalu Ternyata Negara-negara Arab Sudah Lakukan Kontak dengan Israel Gara-gara Ketakutan Hal Ini

Khaerunisa

Penulis

Rupanya karena ketakutan akan hal ini, negara-negara Arab telah melakukan kontak dengan 'musuh bebuyutannya' itu
Rupanya karena ketakutan akan hal ini, negara-negara Arab telah melakukan kontak dengan 'musuh bebuyutannya' itu

Intisari-Online.com - Bukan rahasia lagi jika banyak negara memusuhi Israel, terlebih negara-negara Arab.

Namun rupanya karena ketakutan akan hal ini, negara-negara Arab telah melakukan kontak dengan 'musuh bebuyutannya' itu.

Tak lain tak bukan adalah ketakutan akan gelombang kedua Covid-19.

Kontak tersebut dilakukan negara-negara Arab beberapa bulan lalu, mereka meminta bantuan kepada negara yang tidak mereka akui secara resmi, Israel.

Baca Juga: Disebut Salah Satu Intelijen Terbaik Dunia, Mossad Israel Baru-baru Ini Tertangkap Basah, Ternyata Agen Rahasia Itu Pernah Lakukan Kesalahan Fatal Ini

Hal itu diberitakan Los Angel Times, Kamis, 28 Mei 2020 lalu.

Melansir latimes.com, kontak tersebut disebut oleh Yoel Har-Even, kepala divisi internasional di Tel Aviv's Sheba Medical Center, salah satu institusi medis top Israel, sebagai 'diplomasi Covid-19'.

Rumah sakit telah menerima pertanyaan tentang layanan dan perawatan dari individu dan pengusaha swasta dari negara-negara tersebut.

Har-Even mengatakan negara-negara itu termasuk Bahrain dan Indonesia, yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Baca Juga: Dikenal Tangguh Dan Cantik, Tentara Wanita Israel Ternyata Beringas Dan Tembak Mati Penduduk Palestina, Ini Jadi Bukti Keganasannya

Juga beberapa negara mayoritas Muslim yang mengakui Israel, seperti Yordania, Mesir dan Azerbaijan.

Dia juga tidak membantah banyak laporan media Israel yang telah memasukkan Uni Emirat Arab dan Kuwait dalam daftar itu.

“COVID-19 telah membantu kami dengan baik,” katanya dalam sebuah wawancara.

“Saya tidak akan mengatakan bahwa sikap telah berubah dalam 70 hari terakhir, tetapi kami pasti telah menerima lebih banyak pendekatan dari tempat yang berbeda," katanya.

Baca Juga: Canggih! China Ingin Menggabungkan 'Kawanan' Senjata dan Kendaraan Lapis Baja, Semua Berkoordinasi Satu Sama Lain 'Persis' Fenomena Biologi Cara Alam Bekerja

Menurut Los Angeles Times, kontak-kontak itu adalah bagian dari pendekatan yang semakin terbuka selama bertahun-tahun antara Israel dan beberapa tetangga Arabnya, terlepas dari dukungan vokal mereka kepada Palestina.

Sebelumnya, ikatan itu telah diikat oleh tujuan bersama untuk melawan Iran.

Kini, pandemi telah membuka peluang kerja sama baru yang potensial, meskipun beberapa upaya telah dihentikan.

Baca Juga: Korupsi Level Dewa, Rumah Pejabat Ini Digerebek Dan Ditemukan 13,5 Ton Emas Menggunung di Lantai Rumah, Belum Lagi Tumpukan Uang Rp 525 Triliun, Bikin Syok

Selain itu, Uni Emirat Arab dan Israel juga bekerja sama pada bulan April, yaitu ketika mengatur beberapa lusin orang Israel untuk bergabung dengan 74 orang Emirat yang terdampar di Maroko dalam penerbangan repatriasi.

Tetapi penerbangan itu diblokir oleh otoritas Maroko, yang marah karena pemerintah Emirat dan Israel telah mengatur perjalanan tanpa berkonsultasi dengan mereka, menurut Radio Tentara Israel.

Pada bulan Mei pula, Qatar Airways mengadakan pemberian tiket untuk petugas kesehatan, sebagai ucapan terima kasih atas pekerjaan mereka selama pandemi, dan mengatakan bahwa orang Israel memenuhi syarat untuk melamar.

Baca Juga: Padahal Masih Hidup Tapi Makamnya Ada di Timor Leste, Inilah Kisah Alberto, Anak Bumi Lorosae yang Berpuluh-puluh Tahun 'Dirampas' dari Tanah Kelahirannya

"Tidak ada perbedaan, tidak ada penghalang dalam bidang medis," kata Akbar Al Baker, kepala eksekutif maskapai itu, kepada CNN.

Sebaliknya, pada akhir Maret, Mossad, badan intelijen Israel, mengimpor 100.000 alat uji virus korona ke Israel dalam kesepakatan rahasia dengan negara teluk yang tidak dikenal, menurut pernyataan pemerintah Israel dan laporan media.

Disebut jika pelemahan sikap di Timur Tengah terjadi di tengah kekhawatiran tsunami COVID-19 pada musim gugur, dengan beberapa negara Teluk Arab sudah berjuang untuk membuka kembali sementara tingkat infeksi tetap tinggi.

Baca Juga: Panen Nutrisi dan Rezeki dari Buah dan Sayur 'Jelek', Kurangi Food Loss

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait