Find Us On Social Media :

Panen Nutrisi dan Rezeki dari Buah dan Sayur 'Jelek', Kurangi Food Loss

By Trisna Wulandari, Senin, 14 September 2020 | 09:40 WIB

Buah-buahan dengan fisik tidak sempurna seringkali tidak terjual.

Intisari-Online.com - Buah dan sayuran dengan bentuk tidak sempurna kerap kali tidak lolos kurasi lantai penjualan retail, toserba, juga pasar.

Yang tidak lolos kurasi ini, biasanya kulitnya berkarat alias ada sisa getah saat dipetik, ada bintik, bintik, bentuk yang lebih kecil dan miring kanan kiri, atau tidak berbentuk umumnya visual si jenis buah.

Contoh, wortel berujung dua, atau apel yang besar di satu sisi.

Pembeli sendiri cenderung memilih buah yang bentuknya bagus, berkulit mulus, dan minim cacat.

Baca Juga: Bukan Hanya Buah dan Sayur untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Guna Demi Cegah Paparan Covid-19, Ini Makanan Lain yang Bisa Dikonsumsi

Praktik ini rupanya menjadi penyumbang 40% dari 1,3 miliar ton makanan terbuang per tahunnya di seluruh dunia menurut data Food and Agriculture Organization (FAO).

Indonesia sendiri menjadi negara kedua terbesar pembuang makanan di dunia setelah Arab Saudi, berdasar data Barilla Center for Food & Nutrition 2016.

Beberapa tahun belakangan, beberapa koki dan startup di penjuru dunia mencoba merespons permasalahan yang berimbas pada lingkungan dan lebih besar, masalah kesejahteraan ini.

Kampanye dan pergerakan untuk mengonsumsi buah dan sayur berfisik di bawah standar retail dihelat koki dan para pegiat di sektor makanan dan agrikultur.

 

Baca Juga: Menguak Misteri Buah Berbentuk Wanita yang Konon Hanya Tumbuh 20 Tahun Sekali di Thailand, Tak Disangka di Negeri Mendapatkan Buah Semacam Itu Sangat Mudah