Advertorial
Intisari-Online.com - Tak kalah dari Indonesia, ternyata Timor Leste memiliki sederet tempat wisata terkenal.
Tempat wisata di Timor Leste banyak yang merupakan wisata alam.
Selain itu, ada pula tempat wisata yang menyimpan jejak Portugis hingga Indonesia.
Seperti diketahui, Timor Leste pernah diduduki selama beratus-ratus tahun oleh Portugis.
Setelah itu, Indonesia pun sempat menduduki Timor Leste, hingga Bumi Lorosae menjadi salah satu Provinsi Indonesia selama kurang lebih 24 tahun.
Tak heran jika ada jejak-jejak Portugis di sederet tempat wisata Timor Leste.
Namun, seperti apa jejak Indonesia di sana, yang 'hanya' menduduki Timor Timur selama 24 tahun?
Melansir Kompas.com, berikut ini sederet tempat wisata terkenal di Timor Leste, yang patut untuk dikunjungi jika Anda datang ke Bumi Lorosae.
1. Bangunan peninggalan Portugis di kota Baucau
Timor Leste merupakan negara bekas jajahan Portugis sejak sekitar tahun 1520 hingga akhirnya dilepas untuk Belanda dan Jepang.
Namun, Portugis kembali menguasai Timor Leste pada 1975 sebelum akhirnya negara tersebut mendeklarasikan kemerdekaannya pada 28 November 1975.
Hal ini membuat Timor Leste memiliki banyak bangunan bekas peninggalan Portugis, salah satunya terletak di sebuah area lama kota Baucau.
Area tersebut dipenuhi bangunan-bangunan peninggalan Portugis.
Beberapa di antaranya telah diperbarui, salah satunya bahkan dijadikan sebagai alun-alun pasar.
Jika berkunjung ke sana, wisatawan bisa berjalan-jalan di antara bangunan lama sambil menikmati sejuknya udara di antara deretan pohon beringin besar.
Apabia ingin melihat pemandangan pantai yang dihiasi hamparan pasir putih, kamu bisa berkunjung ke sebuah desa bernama Osolata.
2. Taman Nasional Nino Konis Santana
Taman Nasional (TN) Nino Konis Santana merupakan taman nasional pertama Timor Lete yang diresmikan pada 2007.
Memiliki luas 123.600 hektar, taman tersebut mencakup pegunungan hingga lautan yang dipenuhi berbagai terumbu karang yang menakjubkan.
Bahkan, TN tersebut mencakup Danau Ira Lalaro dan Pulau Jaco.
Itu membuat TN tersebut memiliki sistem terumbu karang Coral Triangle yang membuatnya memiliki keanekaragaman ikan dan spesies karang yang sangat beragam.
Sementara itu untuk pesona hutannya, TN tersebut memiliki hutan anggur yang penuh dengan bunga anggrek. Saat berkunjung ke sana, pengunjung bisa lihat rusa, kuskus, dan lebih dari 200 spesies burung.
3. Pulau Atauro
Pulau ini terkenal akan kekayaan ekosistem launya.
Atauro merupakan sebuah pulau yang terletak sekitar 35 kilometer (km) utara Kota Dili.
Jika menggunakan speedboat, waktu tempuhnya sekitar 1,5 jam.
Pulau Atauro menawarkan berbagai kegiatan wisata alam yang menarik, mulai dari berenang, diving, snorkeling, trekking di lembah, hingga melihat ikan paus dan lumba-lumba.
Baca Juga: Seorang Pemuda India Bunuh Diri Gara-gara Kecewa Game PUBG Mobile Diblokir
4. Pulau Jaco
Jika Atauro terkenal akan ekosistem laut, Pulau Jaco khas dengan pantai tebing kapurnya.
Pulau Jaco digadang-gadang sebagai surga tropis Timor Leste.
Di sana, wisatawan akan dimanjakan keindahan Pantai Valu.
Meski kekhasannya adalah tebing kapur, namun di pulau ini pun wisatawan dapat menyaksikan kekayaan ekosistem laut Timor Leste.
Dari bibir pantai ini, wisatawan bisa dengan mudahnya melihat ekosistem laut, terlebih karena pantainya terbilang masih asri dengan airnya yang sangat jernih.
5. Penjara Ai Pelo di Liquica
Penjara Ai Pelo di Liquica dibangun pada masa penjajahan Portugis.
Selain merupakan peninggalan Portugis di Timor Leste, bangunan penjara ini juga salah satu tempat adanya jejak Indonesia.
Bangunan yang terbuat dari batu alam dan dilekatkan dengan semen ini sempat mengalami beberapa kali renovasi.
Mengutip Tribun Pontianak, saat Timor Leste masih bergabung dengan Indonesia, bangunan tersebut menjadi satu di antara cagar budaya.
Bahkan, di lokasi ini masih ada satu plang dengan tulisan Bahasa Indonesia, "Bangunan ini dilindungi UU No 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya".
"Tulisan ini adalah satu di antara jejak Indonesia di penjara Portugis atau Portugal," tutur Maria Amelia de Araújo Ximenes, seorang peserta Diplomacy Training Program (DTP) 23rd Annual Human Right & Peoples, dari Timor Leste.
Menurut Human Rights Adviser's Unit Office of the UN Resident Coordinator Timor Leste tersebut, beberapa pengaruh Indonesia memang masih ada.
"Bahasa Indonesia masih dipakai, meski tak ada pelajaran resmi di sekolah namun dipakai untuk komunikasi sehari-hari. Apalagi banyak siaran televisi Indonesia ditonton di sini," kata Amelia.
Itulah beberapa tempat wisata terkenal di Timor Leste, berminat berkunjung ke sana?
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik disini