Perjanjian tersebut menjanjikan ekonomi Iran akan diperbaiki dengan memberikan insentif jika mereka mengurangi aktivitas program nuklir mereka.
Namun 2018 lalu, Presiden Donald Trump tiba-tiba menarik AS dari perjanjian tersebut dan mengatakan perjanjian itu perlu dinegosiasikan ulang.
Sejak itu, Iran perlahan-lahan mengurangi pembatasan dalam upaya menekan negara-negara yang tersisa.
Gunanya untuk meningkatkan insentif, sehingga bisa mengimbangi sanksi baru dari AS yang lumpuhkan ekonomi mereka.
Negara lain berpendapat meskipun Iran menjegal banyak bagian dari larangan perjanjian tersebut, perjanjian itu harus tetap dijaga.
Pasalnya Iran telah bersedia memberikan akses penting bagi IAEA untuk menginspeksi fasilitas nuklir mereka.
Badan tersebut telah berbulan-bulan berusaha mendapat akses dua lokasi fasilitas nuklir yang diperkirakan sudah ada sejak awal tahun 2000-an.
Namun, Iran menolak mereka masuk ke tempat tersebut karena fasilitas tersebut ada jauh sebelum kesepakatan disepakati.
Source | : | Al Jazeera |
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR