Intisari-online.com - Pasukan keamanan Iran melakukan "sejumlah pelanggaran hak asasi manusia yang mengejutkan" terhadap mereka yang ditahan dalam demonstrasi November lalu, menurut temuan Amnesty International.
Puluhan pria dan perempuan melaporkan kepada kelompok hak asasi manusia tersebut bahwa mereka dipukul, dicambuk, disetrum atau dilecehkan secara seksual untuk memaksa pengakuan.
Lebih dari 7.000 warga - termasuk anak-anak berusia 10 tahun - ditahan dalam kerusuhan hampir setahun lalu.
Ratusan lainnya meninggal dunia.
Pemerintah Iran belum memberi tanggapan atas laporan Amnesty International tersebut.
Namun sebelumnya, mereka menolak kritik atas catatan hak asasi manusia yang mereka sebut tidak berdasar.
Demonstrasi November lalu dipicu oleh kebijakan pemerintah Iran menaikkan harga bensin sebesar 50 persen.
Keputusan itu disambut dengan kemarahan yang meluas di negara yang ekonominya sudah goyah akibat sanksi AS, membuat ratusan ribu orang turun ke jalan.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR