Advertorial

Ledakan Dahsyat Di Beirut Mungkin Telah Berlalu, Tetapi Iran Diprediksi Akan Bernasib Sama Alami Ledakan Dengan Skala Jauh Lebih Dahsyat Dari Lebanon, Ini Penjelasannya

May N

Editor

Intisari-online.com -Ledakan di Lebanon, Beirut telah lama berlalu tapi kengeriannya masih terasa sampai sekarang.

Bencana non-alam itu rupanya bisa terjadi lagi di Iran.

Bahkan, skala ledakannya jauh lebih dahsyat sebesar 300 kali lebih besar dari ledakan di Beirut.

Penyebabnya adalah posisi yang kurang menguntungkan ini.

Baca Juga: Taburkan Baking Soda dan Garam di Atas Talenan Lalu Gosok dengan Spon Basah, Inilah Hal Menakjubkan yang Akan Terjadi Setelahnya

Mengutip Daily Star, jutaan warga Iran dapat meninggal begitu saja karena negara itu berisiko tinggi mengalami tragedi lebih buruk dari Beirut.

Namun penyebabnya bukanlah amonium nitrat seperti yang sebabkan ledakan di Beirut.

Iran memiliki topografi kurang strategis.

Negara itu terletak di zona gempa bumi.

Baca Juga: 24 Tahun Dalam Genggaman Indonesia, 250 Ribu Nyawa Rakyatnya Terenggut, 21 Tahun Setelah Merdeka Timor Leste Masih Saja 'Jalan di Tempat'

Lebih mengerikan lagi, zona gempa bumi paling dahsyat di Iran juga merupakan tempat tangki minyak dibangun.

Teheran disebutkan pada suatu hari nanti mengalami gempa mengerikan karena kesalahan fatal ini.

Kemudian, jika tangki minyak bocor, maka dapat dipastikan hal itu sebabkan ledakan besar.

Menurut seorang anggota Dewan Kota Teheran, Majid Farahani, sebuah departemen minyak di Shahran, sebelah barat laut Teheran, memiliki potensi sebabkan bencana jauh lebih buruk daripada yang terjadi di Beirut awal bulan ini.

Baca Juga: Lakukan Pengusiran dengan Tembakan Rudal, Sampai Prediksi Perang Dunia III China-Amerika Bergema, Inilah 10 Negara Teraman Jika Perang Dunia III Terjadi

Di Teheran ada 30 liter minyak yang tersimpan di 300 tangki menyebar di seluruh wilayah.

Satu ledakan saja di fasilitas minyak Shahran bisa sebabkan kerusakan besar yang menyebar ke seluruh kota, terutama karena Teheran tepat berada di zona gempa bumi.

Farahani mengatakan jika "Shahran mengadapi bahaya 300 kali sehari dan tidak ada yang menanggapinya dengan serius".

Yang ia maksudkan adalah bahaya ledakan hidrogen di fasilitas minyak Shahran.

Baca Juga: AS Geram, Rusia Cegat Pesawat Pembom B-52 AS di Atas Laut Hitam, Sebut Tindakannya Tidak Aman dan Tidak Profesional

Saat ditanya berapa banyak orang yang bisa terdampak potensi bencana ini, Aktivis HAM dan jurnalis Iran Kourosh Sehati mengatakan: "setidaknya ada tiga fasilitas di Teheran.

"Shahran ada di sebelah barat laut, sedangkan Sohanak ada di timur laut, dan Rey di sebelah selatan kota.

"Aku bisa katakan jutaan warga akan terdampak. Jika ini terjadi kondisinya akan sangat parah melebihi Beirut."

Baca Juga: Kisah Gus Dur Presiden Indonesia yang Pernah Bikin Israel Sampai Keheranan, Media Israel Sampai Gambarkan Kehebatannya dengan Ungkapan Begini

Ia juga sarankan pemerintah perlu pindahkan fasilitas ini keluar dari kota untuk hindari ledakan yang mengerikan.

Sehati mengklaim ada lagi beberapa fasilitas minyak besar di negara tersebut, tidak hanya di Iran.

Sayangnya, usaha pemerintah untuk mencegah bencana menurutnya masih sangat kurang.

Teheran berada di patahan aktif yang disebut Mosha-Fasham.

Baca Juga: Terkena Tembakan hingga Salah Satu Kakinya Diamputasi, Anjing Militer yang Selamatkan Pasukan Inggris dari Al Qaeda Terima Penghargaan Tertinggi

"Kelola krisis pemerintah sangatlah lemah. Tidak cukup untuk membantu para korban di beberapa gempa bumi.

"Bangunannya sudah tua, dan yang baru tidak sesuai standar.

"Gempa seperti apapun adalah bencana, dan jika itu terjadi di Teheran maka jutaan orang akan meninggal," tambahnya.

Sedangkan pada Juni lalu, sebuah ledakan di Teheran membunuh 13 orang setelah empat tabung gas meledak di bawah sebuah rumah sakit yang berada dekat dengan Tajrish Square.

Baca Juga: Waspada Gelombang Tinggi hingga 6 Meter dalam 3 Hari ke Depan, Ini Daftar Wilayahnya

Sampai saat ini belum jelas bagaimana tabung gas itu meledak, tapi Deputi Gubernur Teheran, Hamid Reza Goudarzi mengkonfirmasi ada kebocoran gas sebagai penyebabnya.

Ia sampaikan itu pula ke saluran TV pemerintah, setelah Iran dituduh menutupi ledakan yang "sangat mencurigakan" pada situs nuklir bawah tanah mereka.

Juli lali, analis AS memperhatikan bahwa terdapat api dan ledakan di fasilitas di Natanz, 200 mil dari Teheran.

Sejak itu, fasilitas tersebut diidentifikasi sebagai pusat pembangkit listrik.

Baca Juga: Ternyata Sering Menggunakan Kata yang Sama Termasuk Tanda Hubungan Sehat, Lihat Apakah Anda dan Pasangan Punya Tanda-tanda Ini!

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait