Advertorial
Intisari-online.com - Mengutip National Interest, berbagai sumber laporkan di awal bulan ini bahwa agen intelijen Jerman mengkonfirmasi pemerintah Iran sedang berusaha mendapatkan senjata pemusnah massal.
Teknologi senjata pemusnah massal atau weapons of mass desctruction (WMD) serta sistem rudal balistik adalah dua senjata yang sedang dikembangkan Iran saat ini, menurut laporan tersebut.
Departemen Perlindungan Konstitusi Saarland mengatakan Iran adalah salah satu dari tiga negara yang berusaha memajukan program WMD di Jerman.
"Iran, Pakistan dan Suriah membuat upaya untuk mengamankan peralatan senjata dan mengetahui bagaimana mengembangkan WMD serta cara pengirimannya," tulis laporan intelijen Saarland dilaporkan di The Jerusalem Post.
"Cara pengiriman" mengacu pada kemampuan untuk mengirimkan misil.
Israel, AS dan banyak negara Teluk Persia lain yakin jika Iran telah terus-terusan mengembangkan senjata nuklir mereka.
Mereka tidak heran jika Iran bisa mencapai teknologi yang mereka inginkan sampai akhir tahun ini.
Jerman, bersama dengan Perancis dan Inggris telah mendukung Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA), yang dikenal sebagai gerakan yang menggagas kesepakatan nuklir Iran di kancah internasional.
Sampai saat ini banyak laporan intel Jerman yang juga mengkonfirmasi bahwa Teheran lakukan pembelian komponen yang diperlukan untuk perkembangan senjata nuklir dan misilnya tahun 2019 kemarin.
Laporan yang didapat dari Saarland hanyalah satu dari sekian banyak laporan yang sama.
Jerman memiliki 16 negara bagian dan masing-masing negara bagian tersebut memiliki agen intelijen domestik, Saarland adalah salah satunya.
Dan semua agensi di Jerman telah membuat laporan tahunan mengenai ancaman ke negara demokrasi tersebut.
Sedangkan laporan dari agen intelijen Baden-Wurttember juga laporkan bahwa "negara-negara seperti Iran, Pakistan dan Korea Utara sedang berupaya mengoptimasi teknologi terkait," seperti dilaporkan dari Asharq Al-Awsat Minggu kemarin.
Senjata atom, biologi dan kimia ilegal
Baden-Wurttemberg juga berikan laporan tambahan mengenai terkuaknya ketiga negara tersebut berupaya membeli senjata atom, biologi dan kimia di Jerman untuk menyempurnakan jangkauan, kemampuan peluncuran bahkan dampak senjata yang dibuat tersebut.
Sedangkan agen intelijen Saarland juga mencatat adanya senjata nuklir yang jelas-jelas terlarang milik Pakistan di Jerman dan di negara lain.
Mereka membuat laporan bahwa "Pakistan juga mengoperasikan program nuklir besar-besaran dan senjata pembawanya, serta melanjutkan untuk semakin memperbesar dan memodernisasi.
"Tujuan mereka adalah agar siap saat harus melawan India."
Banyak ahli yang yakin stok nuklir Pakistan sudah tumbuh dan bertambah banyak.
Laporan Jerman pun hanya mengkonfirmasi kekhawatiran tersebut.
Taktik Gaya Rusia
Agensi Saarland juga laporkan bahwa Iran, bersama dengan China, sedang meniru taktik Rusia untuk menarget musuh mereka yang ada di Jerman.
"Staf intelijen di Iran, yang bekerja sebagai diplomat atau jurnalis, lakukan pengumpulan informasi terbuka atau tertutup, atau menyediakan dukungan operasi mata-mata yang dilakukan dari negara asal mereka.
"Tambahan lagi, agen intelijen juga lakukan operasi menggunakan identitas palsu.
"Fokus aktivitas mereka berdasarkan kebutuhan politik atau prioritas ekonomi yang sedang terjadi."
Laporan dari Jerusalem Post sementara itu sebutkan bahwa Teheran menggunakan teritori Jerman untuk operasi pembunuhan dan kedaulatan menarget pembangkang Iran, advokat pro-Israel dan institusi Israel dan Yahudi.
Kementerian Intelijen dan Keamanan Iran juga terkenal untuk kerahasiaan dan efisiensi mereka.
Untuk saat ini, tampaknya mereka telah mengakar kuat di dalam pemerintahan Jerman.
Itulah sebabnya tanpa sadar konflik perkembangan senjata di Iran bisa menjadi senjata mengerikan bagi Jerman.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini