Intisari-Online.com - Dalam perang apa pun di Semenanjung Korea di masa mendatang, pasukan AS dan Korea Selatan akan menghadapi musuh yang terkenal: Divisi Lapis Baja ke-105 Tentara Rakyat Korea (KPA).
Dilengkapi dengan tank dan kendaraan lapis baja paling modern Korea Utara, misi Divisi 105 adalah untuk dengan cepat mengeksploitasi setiap terobosan di jalur tersebut dan melaju jauh ke jantung Korea Selatan.
Dilansir dari National Interest, Brigade Lapis Baja ke-105 ditelusuri asal-usulnya ke Resimen Pelatihan Tank ke-15, sebuah unit tank yang dibentuk oleh Tentara Merah pada tahun 1948 dan dipimpin oleh Kolonel Senior Yu Kyong Su, mantan letnan di Tentara Merah dan saudara ipar pemimpin Korea Utara Istri Kim Il Sung.
Banyak tentara Resimen ke-15 adalah veteran perang yang pernah bertugas di tentara Soviet dan Tiongkok.
Kekuatan awal ini dengan cepat tumbuh dari kader kecil personel Soviet dan Korea Utara dan dua tank T-34 menjadi Brigade Lapis Baja ke-105 dengan 120 tank T-34.
Brigade tersebut sejak awal dibayangkan sebagai ujung tombak dari upaya KPA untuk menyatukan kembali semenanjung itu dengan paksa dan dilengkapi dengan tank T-34/85.
Model terakhir dari garis T-34 yang terkenal, T-34/85 memiliki meriam anti-pesawat / anti-tank ZIS-S-53 berukuran 85mm yang lebih besar, dan merupakan andalan Tentara Merah saat menyapu Berlin hanya lima tahun sebelumnya.
T-34/85 jauh lebih sedikit mengandung lapis baja daripada punya Amerika, M26 Pershing, tetapi bisa menembus Pershing di mana saja kecuali glacis depan berlapis baja pada jarak 1.000 yard.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR