Bagai warga Palestina di Asia
Jika warga Rohingya tidak diperbolehkan kembali ke Myanmar, situasi mereka akan persis dengan situasi pengungsi Palestina yang pergi ke Lebanon dan negara Timur Tengah lainnya.
Tidak ada harapan mereka kembali, jumlah populasi pengungsi semakin meningkat dan membentuk negara di dalam negara dengan organisasi politik, administrasi dan agenda mereka sendiri.
Ada juga tanda-tanda anekdot yang sebutkan warga Rohingya yang putus asa akan diradikalisasi oleh ekstrimis di dalam kumpulan mereka sendiri atau dimanfaatkan kelompok teroris dari luar.
Kesadaran mengenai kondisi pengungsi Rohingya yang bagaikan versi Asia untuk Palestina ini merebak di tepi pantai tenggara Bangladesh yaitu Dhaka.
Juni tahun lalu, Perdana Menteri Sheikh Hasina Wazed mengatakan "keamanan dan stabilitas kita akan terguncang" jika pengungsi Rohingya tetap ada di kamp pengungsian mereka.
Kekhawatiran Bangladesh cukup beralasan, sebabnya dalam kondisi yang putus asa akan ada pengungsi yang menganut paham radikal dan diajak bekerja sama dengan kelompok Islam radikal lain.
Hal itu akan menjadi risiko keamanan besar yang bisa menyebar ke seluruh negara.
Baca Juga: Tak Heran Daun Kelor Sering Dijadikan Ramuan, Ternyata Bisa Cegah Penyakit Mematikan Ini!
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR