Intisari-Online.com - Meskipun selama 6 tahun perang tak kunjung berhenti dan terus-terusan mengalami kesulitan di Yaman, pengungsi Somalia Bader Hassan, masih memiliki harapan hidup.
Ya, harapan hidup yang lebih baik daripada di tanah airnya sendiri.
Tetapi, pandemi virus corona telah mendorongnya ke teian berbahaya, dan sekarang dia ingin keluar.
"Saya, istri dan putra saya ingin tinggal di tempat yang baik, seperti orang lain," kata pria kelahiran Somalia berusia 32 tahun itu di ibukota Sanaa, sebagaimana dilansir Reuters, Sabtu (20/6).
Sebagai seorang pengungsi dia telah menjalani hidupnya di Yaman tanpa dukungan negara atau sumbangan, katanya.
Dia keluar sekolah untuk mencari nafkah.
Pekerjaannya sekarang adalah mencuci mobil di jalan.
"Tapi bagaimana kita hidup sekarang saat corona mematikan usaha pencucian mobil?" katanya.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR