Advertorial
Intisari-Online.com -Jumlah kasus virus corona di dunia hingga kini masih terus bertambah.
Dilansir oleh worldometers.info pukul 16.00 WIB, kasus Covid-19 di seluruh dunia hari ini per Selasa (25/8/2020) yakni mencapai 23.725.505 kasus.
Dari jumlah tersebut, terdiri dari 814.633 orang meninggal dunia dan 16.193.680 pasien telah sembuh.
Ada 6.717.192 kasus aktif atau pasien dalam perawatan yang tersebar di berbagai negara.
Sementara itu, vaksin virus corona masih terus dikembangkan, dan beberapa telah diujikan pada manusia.
Sejak akhir Juli, China telah memberi dosis vaksi Covid-19 untuk kelompok berisiko tinggi terinfeksi virus corona SARS-CoV-2 termasuk tenaga medis.
Uji klinis ini nantinya akan menunjukkan apakah kandidat vaksin tersebut sudah bekerja efektif atau belum.
Dilansir CNN, pejabat kesehatan China sudah menyetujui penggunaan darurat vaksin yang dikembangkan perusahaan obat Sinopharm yang berbasis di Beijing pada 22 Juli 2020.
Petugas medis, petugas bea cukai dan imigrasi, dan kelompok yang berisiko tinggi tertular Covid-19 memenuhi syarat untuk mendapat vaksin.
Pejabat setempat menambahkan, mereka berharap dapat memperluas penggunaan vaksin ke pekerja di bidang lain pada musim gugur dan musim dingin tahun nanti.
"Begitu kami membangun sistem kekebalan untuk petugas medis, orang yang bekerja di bidang pengoperasian kota, seperti di pasar petani, transportasi, dan di beberapa industri jasa mungkin akan segera menerima vaksin," kata Zheng Zhongwei, direktur Science dan Pusat Pengembangan Teknologi Komisi Kesehatan Nasional China.
Dilaporkan Live Science, Selasa (25/8/2020), pengumuman ini menyusul kabar Rusia menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 untuk kelompok tertentu, termasuk pekerja medis pada pertengahan Agustus lalu.
China telah menyetujui kandidat vaksin yang berbeda, yang dikembangkan, sebagian, oleh CanSino Biologics, perusahaan yang berbasis di Tianjin, untuk digunakan dalam personel militer.
Baca Juga: Hadapi Corona; Jangan-jangan Anda Sudah Salah Menyimpan 11 Makanan Ini
Dosis vaksin itu telah diberikan kepada personel militer sejak Juni lalu.
Namun, tidak ada kandidat vaksin Covid-19 yang menyelesaikan uji klinis fase 3.
Hanya uji coba fase 3, yang sering melibatkan puluhan ribu orang, yang dapat menentukan apakah suatu vaksin benar-benar mencegah infeksi Covid-19.
Uji coba semacam itu adalah langkah penting dalam pengembangan vaksin, dan peraturan AS yang sudah lama berlaku akan membutuhkan uji coba fase 3 yang lengkap sebelum vaksin Covid-19 disetujui.
Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA) AS mengatakan bahwa vaksin Covid-19 harus mengurangi kemungkinan infeksi setidaknya 50 persen dibandingkan plasebo atau pengobatan yang tidak berdampak yang digunakan sebagai variabel kontrol dalam suatu pengujian.
Gloria Setyvani Putri
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejak Juli, China Mulai Beri Vaksin Covid-19 ke Petugas Medis"