Advertorial

Gas Pol! Rusia Meluncurkan Vaksin Covid-19 Kedua, Produksinya di Bekas Pabrik Senjata Biologis Rahasia yang Legendaris Ini

Khaerunisa

Editor

Intisari-Online.com - Belum lama ini Rusia mencuri perhatian dunia dengan vaksin virus corona buatan mereka.

Mengutip Kompas.com, Kamis (20/8/2020) mengatakan, akan memulai uji klinis vaksin corona Sputnik V.

Uji coba vaksin Covid-19 yang kontroversial iti akan melibatkan puluhan ribu orang.

Presiden Rusia Vladimir Putin awal bulan ini mengatakan, Rusia menjadi negara pertama yang mendaftarkan vaksin virus corona.

Baca Juga: Lenyapnya Virus Corona Dinantikan Masyarakat Dunia, Seorang Ahli Justru Sebut Virus Ini akan Ada Selamanya, Begini Cara Manusia Menghadapi Kondisi Itu

Meski begitu, pengumuman tersebut mendapatkan kritik dari berbagai pihak, termasuk oleh WHO.

WHO dan para ilmuwan dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) menanggapinya dengan peringatan bahwa vaksin tersebut masih memerlukan tinjauan keamanan yang ketat.

Meski begitu, tampaknya Rusia tetap tak goyah.

Pasalnya, baru-baru ini, Rusia mengumumkan bahwa vaksin Covid-19 kedua tengah dipersiapkan.

Baca Juga: 'Terapi Kejut' Kremlin Kembali Dilancarkan, Gunakan Racun Khusus kepada Korbannya, Tak Mematikan Tapi Bikin Target Dijamin Kapok Menyerang Putin

Melansir Daily Mail (22/8/2020), Rusia mengatakan vaksin Covid-19 kedua sedang dalam perjalanan untuk 'menghindari efek samping dari yang pertama'.

Awal bulan ini, Vladimir Putin bergegas meluncurkan vaksin Sputnik5 dengan cepat, tetapi kritik segera menyusul setelah subjek uji melaporkan banyak efek samping.

Vaksin kedua yang tengah dipersiapkan Rusia sendiri dijuluki EpiVacCorona.

EpiVacCorona dikembangkan di bekas pabrik penelitian senjata biologi rahasia Soviet di Siberia, yang sekarang menjadi lembaga virologi terkemuka di dunia.

Baca Juga: Modalnya 'Hanya Otak Yahudi', Israel yang Kecil Mampu Jadi Negara 'Kemarin Sore' yang Punya Militer Adidaya, Simak Selengkapnya

Uji klinis vaksin kedua Rusia disebut akan selesai pada September, dan 57 relawan yang digunakan sebagai 'kelinci percobaan manusia' melaporkan tidak ada efek samping, kata para ilmuwan.

Semua relawan yang diinokulasi merasa sehat. Sampai saat ini, vaksinasi pertama diberikan kepada 57 relawan, sementara 43 menerima plasebo, kata pengawas kesehatan utama Rusia Rospotrebnadzor.

Para relawan telah dirawat di rumah sakit selama 23 hari saat mereka menjalani tes, lapor Interfax.

Diklaim bahwa semua relawan baik-baik saja dan ejauh ini tidak ada reaksi merugikan yang terdeteksi.

Baca Juga: Pejabat Administrasi AS Pikir Ulang Untuk Blokir WeChat, Takut Rugi?

Vaksin ini bertujuan untuk menghasilkan respons imun setelah dua suntikan diberikan dengan selang waktu 14 hingga 21 hari.

Rusia berharap bisa mendaftarkannya pada Oktober dan diproduksi pada November.

Vaksin ini dibuat oleh Vector State Research Center of Virology and Biotechnology, sebuah institut Siberia yang merupakan satu dari dua tempat di dunia yang diizinkan untuk menyimpan stok cacar mematikan. Yang lainnya ada di AS.

Sebuah pabrik penelitian senjata biologi rahasia Soviet, Vector telah bekerja untuk mengembangkan 13 kemungkinan vaksin untuk virus corona yang diuji pada hewan laboratorium.

Baca Juga: Indonesia Sudah Jadi Militer Terkuat di Asia Tenggara, Menham Prabowo Masih Ingin Beli Banyak Senjata untuk TNI, Ini Rincian Rencananya

Untuk diketahui, Vektor pernah menjadi fasilitas utama dalam program senjata biologis Soviet yang rahasia dan ilegal.

Pabrik penelitian sejata biologis ini menghasilkan cacar dalam skala industri.

Selain itu, juga mempersenjatai Marburg yang mematikan, setelah didirikan pada tahun 1973 oleh pemimpin Uni Soviet Leonid Brezhnev, kata laporan.

Dalam beberapa tahun terakhir, Vector telah terlibat dalam upaya menemukan obat dan penawar untuk pembunuh seperti wabah pes, antraks, ebola, hepatitis B, HIV, SARS - dan kanker.

Baca Juga: Tak Melulu Penyakit Jantung, Nyeri Dada Juga Bisa Karena Penyakit GERD

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait