Advertorial

Tak Melulu Penyakit Jantung, Nyeri Dada Juga Bisa Karena Penyakit GERD

Mentari DP

Editor

Nyeri di bagian dada merupakan gejala umum bagi beberapa penyakit. Salah satunya adalah gejala dari penyakit GERD.
Nyeri di bagian dada merupakan gejala umum bagi beberapa penyakit. Salah satunya adalah gejala dari penyakit GERD.

Intisari-Online.com - Apakah Anda pernah mengalami nyeri di bagian dada?

Saat itu, sebagian orang mungkin khawatir.

Sebab, mereka takut bahwa gejala itu merupakan gejala penyakit jantung.

Padahal nyeri di dada belum tentu karenapenyakit jantung.

Baca Juga: Bisa Dialami Semua Orang, Ini Bahaya dari Penyakit GERD, Jangan Dianggap Remeh!

Alasannya karena nyeri di bagian dada merupakan gejala umum bagi beberapa penyakit.

Salah satunya adalah gejala daripenyakit GERD atauGastroesophageal Reflux Disease.

Apa itu penyakit GERD?

Penyakit ERD adalah kondisi asam lambung yang naik kekerongkongan.

Baca Juga: Sering Dikira Sama, Ternyata Ini Perbedaan Penyakit GERD dan Maag

Akibatnya kondisi memberi rasa tidak nyaman di sekitar mulut hingga lambung.

Penyait GERD disebabkan oleh kelainan kerongkonganyang diakibatkan tidak berfungsinyalower esophageal sphinchter (LES)di ujung bawah kerongkongan.

LES berfungsi sebagai “pintu” otomatis yang akan terbuka ketika makanan atau minuman turun ke lambung.

Seperti padahernia hiatal(bagian atas perut yang menonjol ke bagian permukaan diafragma) membuat makanan mengalir kembali ke kerongkongan.

Gejala dari penyakit GERD adalah rasa terbakar pada dada yang kadang menuju kerongkongandisertai dengan naiknya rasa asam ke mulut,nyeri dadamendadak, kesulitan menelan, suara serak, sakit tenggorokan, sering sendawa, karang gigi belakang, sinusitis berulang, dan kembung pada lambung.

Baca Juga: Kenali Penyakit GERD dan Cara Penyembuhannya, Jangan Sampai Salah!

SHKJ menyediakan diagnosis dan pengobatan GERD secara lengkap, berupa konsultasi dan pengobatan dokter di bidang gastroenterologi dan hepatologi yang kompeten, endoskopi saluran cerna bagian atas (tindakan non bedah untuk memeriksa kelainan anatomi, struktural.

Juga organis yang terdapat pada saluran cerna bagian atas mulai dari mulut sampai usus dua belas jari); dan tindakan pH metri impedance (tindakan untuk mengetahui keasaman, bentuk, dan jumlah reflux yang terjadi).

Tahap terakhir adalah operasi laparaskopi untuk penderita dengan gejala GERD yang parah dan tidak dapat disembuhkan dengan obat.

(Artikel ini telah tayang diTribunnews.comdengan judul "Rasa Nyeri di Dada Belum Tentu Penyakit Jantung, Bisa Jadi Itu Gejala GERD")

Baca Juga: 6 Ciri-ciri Jika Penyakit GERD Kambuh, Salah Satunya Sulit Menelan

Artikel Terkait