Advertorial
Intisari-Online.com -Covid hari ini, Senin (24/8/2020), masih terdapat penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia.
Berdasarkan data yang masuk hingga Senin pukul 12.00 WIB, diketahui ada 1.877 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Dengan penambahan pasien ini, maka total sudah ada 155.412 kasus Covid-19 di Indonesia , terhitung sejak kasus pertama yang diumumkan pada 2 Maret.
Sementara itu, dalam sehari, diketahui ada penambahan 3.560 pasien Covid-19 yang dianggap sembuh.
Mereka dinyatakan sembuh setelah pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) memperlihatkan hasil negatif virus corona.
Sehingga, saat ini sudah ada 111.060 pasien Covid-19 yang sembuh dan tidak lagi terinfeksi virus corona.
Akan tetapi, pemerintah masih mengabarkan duka dengan adanya penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Dalam periode 23 - 24 Agustus 2020, pemerintah mencatat ada penambahan 79 pasien yang tutup usia setelah mengidap Covid-19.
Sehingga, total pasien Covid-19 yang meninggal dunia di Indonesia tercatat ada 6.759 orang.
Di tengah kondisi kasus Covid-19 Indonesia yang masih terus mengalami penambahan, Presiden Joko Widodo meminta para menterinya berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan kepada publik terkait penanganan Covid-19.
Ia meminta setiap menteri berkonsultasi lebih dahulu dengan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.
"Saya minta setiap mau statement terkait Covid-19 ditanyakan dulu, dikoordinasikan terlebih dulu dengan yang namanya Prof Wiku," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas dengan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (24/8/2020).
"Sehingga tidak semua berkomentar dan itu yang diambil oleh mereka dari statement-statement kita berbeda-beda semua," sambung Kepala Negara.
Jokowi menilai, perbedaan pernyataan dari para menteri telah membuat banyak media memberitakan hal yang tidak baik terkait penanganan Covid-19 di Indonesia.
Hal ini khususnya terjadi pada pemberitaan di media-media asing.
"Kalau yang saya baca dari para jurnalis, terutama media asing, karena komunikasi kita yang tidak firm, tidak gamblang, tidak jelas, yang sering mereka tulis itu hal yang tidak baik," kata Jokowi.
Padahal, Jokowi menilai, penanganan Covid-19 di Indonesia sebenarnya sudah pada jalur yang benar.
Ia mencontohkan terkait upaya Indonesia untuk segera mendapatkan vaksin dengan perusahaan China Sinovac Biotech Ltd.
Ia menyebut, tak banyak negara yang sudah mencapai uji klinis fase III dalam pengembangan vaksin.
"Negara lain belum cari vaksin, kita sudah ke sana ke sini cari vaksin," kata Jokowi.
Jokowi mengingatkan bahwa pemberitaan di media akan sangat berpengaruh, khususnya bagi ekonomi yang saat ini tengah lesu akibat pandemi.
Jika penanganan Covid-19 bisa diberitakan secara positif, maka ia yakin akan berdampak positif pula bagi perekonomian.
Oleh karena itu ia meminta para menteri memperbaiki pola komunikasi ke media.
"Hati-hati, tolong satu itu saja. Prof Wiku diajak bicara, kalau memang mau bicara (ke media)," tutur dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jokowi Minta Para Menteri Hati-hati Beri Pernyataan soal Penanganan Covid-19
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari