Advertorial
Intisari-Online.com - Berdasarkan data dari worldometers.info pada Sabtu (22/8/2020), ada 233.021 kasus virus corona (Covid-19) di Jerman.
Sementara ada 9.328 kasus kematian dan 205.800 orang dinyatakan sembuh.
Saat ini, Jerman berada di urutan ke-20 sebagai negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia dan nomor 6 di Eropa.
Walau angkanya tergolong tinggi, faktanya Jerman memiliki kasus kematian akibat Covid-19 terendah di Eropa.
Bahkan pasien yang sembuh nyaris mencapai 85% ke atas.
Tak heran, Jerman mulai menerapkan new normal dengan protokol kesehatan yang ketat.
Salah satunya dengan membuka kembali sekolah yang sudah ditutup sejak 5 bulan lamanya.
Hanya saja kebijakan Jerman ini sama dengan negara lain.
Di mana justru ada lonjakan kasus Covid-19 setelah sekolah kembali dibuka.
Dilansir dariglobalnews.ca pada Sabtu (22/8/2020), setidaknya 41 sekolah di Berlin telah melaporkan bahwa siswa atau guru mereka telah terinfeksi virus corona.
Lonjakan kasus itu terjadi dua minggu setelah sekolah dibuka kembali di ibu kota Jerman tersebut.
Media lokal, Berliner Zeitung menerbitkan angka-angka pada hari Jumat dan otoritas pendidikan kota mengkonfirmasi angka-angka itu kepada The Associated Press.
Akibatnya, ratusan siswa dan guru kini telah dikarantina
Surat kabar itu juga melaporkan bawah ada 825 sekolah di Berlin yang terpengatuh. Termasuk sekolah dasar, sekolah menengah, dan sekolah perdagangan.
Pembukaan kembali sekolahmemungkinkan risiko virus menyebar lewat lembaga pendidikan.
Kemudian virus bisamenyebar ke keluarga dan lebih jauh ke dalam masyarakat.
Inilah yang dapat menjadi masalah yang sangat memprihatinkan dan ini merupakan masalah yang hangat diperdebatkan di Jerman.
Perlu Anda tahu bahwa pendidikan di Jerman tidak berada di tangan pemerintah federal.
Tetapi di bawah naungan 16 negara bagian.
Dan dengan demikian ada banyak aturan Covid-19 yang berbeda bergantung pada masing-masing negara bagian, terutama dalam hal penggunaan masker.
Tak heran sebagian negara bagian masih meliburkan siswanya selama musim panas.
Akan tetap beberapa negara bagian lainnyatelah kembali ke sekolah selama sekitar dua minggu.
Berlin adalah salah satu tempat pertama di Jerman yang membuka kembali sekolahnya setelah liburan musim panas di tengah pandemi Covid-19.
Anak-anak diwajibkan untuk memakai masker di lorong, saat istirahat dan ketika mereka memasuki kelas, tetapi mereka dapat melepas masker saat kelas dimulai.
Beberapa kritikus mengatakan tindakan di Berlin terlalu berbahaya bagi siswa dan guru.
Sebab merekaseharusnya terus memakai masker selama pelajaran.
Seperti yang terjadi di negara bagian barat Rhine-Westphalia Utara, yang terpadat di Jerman, di mana sekitar 2,5 juta siswa kembali ke sekolah beberapa hari setelah Berlin.
Tidak ada angka pasti tentang jumlah sekolah yang terinfeksi virus corona yang tersedia di North Rhine-Westphalia, tetapi beberapa sekolah juga harus menutup kelas di sana karena ada kasus positif Covid-19.
Secara umum, Jerman bertekad untuk tidak mengirim siswa kembali ke sekolah setelah lockdown pada bulan Maret.
Tapi pemerintah Jerman juga memilihsekolah tetap buka sebagai prioritas utama dan lebih penting daripada mengizinkan penggemar datang ke stadion olahraga atau berkumpul untuk konser.