Nah, sebelum kudeta ini, pada tahun 2012 juga ada kudeta di negara ini.
Saat itu, kudeta dipimpin oleh Kapten Amadou Sanogo, yang menerima pelatihan AS dalam enam kesempatan terpisah.
Keterlibatannya dalam kudeta itu "sangat mengkhawatirkan", tapi kemudian diakui komandan Komando Afrika AS.
Dari dua kasus kudeta di atas lantas memicu pertanyaan tentang tujuan dari program pelatihan keamanan di sana.
Karena ribuan tentara dan polisi Mali memang telah dilatih dalam program sektor keamanan oleh pasukan militer dan polisi Eropa dan Amerika Utara, termasuk Kanada.
Tetapi pelatihan itu dianggap gagal mencegah dua kudeta yang telah mengguncang negara.
Sebab, pelatian itu tidak mengajarkan nilai-nilai demokrasi.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR