Intisari-Online.com - Tewaskan lebih dari 100 orang dan sebabkan 5.000 lainnya luka-luka, penyebab ledakan di Beirut, Lebanon pada Selasa (4/8/2020) masih menjadi misteri.
Ada banyak spekulasi yang bermunculan terkait ledakan hebat ini.
Seperti kelalaian dalam penyimpanan dan pengawasan yang tepat terhadap ratusan ton amonium nitrat, kepemimpinan korup yang mengesampingkan keselamatan masyarakat, hingga teori keterlibatan kelompok teroris.
Terkait keterlibatan kelompok teroris, nama Hizbullah, sebuah kelompok yang menduduki Lebanon santer terdengar.
Apalahi faktanya kelompok ini dianggap sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat, Israel, Kanada, dan Australia.
Melansir The Times of Israel pada Jumat (7/8/2020), Israel membantah spekulasi keterlibatan pihaknya dalam ledakan Beirut.
Disusul pernyataan dari kelompok Hizbullah.
Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, bersikeras mengatakan bahwa Hizbullah maupun Israel tidak terlibat.
"Saya ingin secara mutlak, dengan tegas mengesampingkan apa pun yang menjadi milik kami di pelabuhan (Beirut)."
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR