Penulis
Intisari-Online.com - Jepang termasuk salah satu negara yang dinilai baik dalam menangani penyebaran virus corona (Covid-19).
Bahkan sempat tidak ditemukan kasus baru Covid-19 dalam beberapa minggu.
Penurunan kasus itu lantas membuat pemerintah Jepang mengizinkan sekolah-sekolah dibuka kembali dan para siswa kembali bisa beraktivitas.
Nyatanya kebijakan ini harus dibayar mahal.
Sebab, 91 pelajar SMA di Kota Matsui Perfektur Shimane dinyatakan terinfeksi Covid-19 setelah sekolah dibuka kembali.
Awalnya, Kota Matsue mengumumkan pada 10 Agustus kemarin bahwa mereka telah mengonfirmasi infeksi tigaorang.
Ketiganya merupakan siswaSMA Risshodai Shonan.
Merekaadalahseorang siswa laki-laki dari klub sepakbola yang tinggal di asrama, seorang siswa laki-laki dari klub bisbol yang bersekolah dari rumah, dan seorang anggota klub sepakbola yang bersekolah dari rumah.
Karena ketiga pasien yang positif bersekolah dan masuk dalam beberapa klub sekolah, maka petugas medis Jepang langsung melakukan penelurusan.
Sekolah pun ditutup dan ratusan siswa di tes massal.
Hasilnya, 91 siswa dinyatakan positif Covid-19.
Pemerintah kota pun meminta Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan Jepang untuk mengirimkan petugas medis untuk menanggulangi kluster baru ini.
Kasus Covid-19 di dalam sekolah ini langsung membuat kepala sekolah SMA Risshodai Shonan, Naoki Kitamura mengadakan konferensi pers di balai kota pada Selasa (11/8/2020) pagi ini.
Di mana dia inginmeminta maaf kepada masyarakat.
"Kami meminta maaf atas kejadian infeksi ini dan kami mengakui tidak cukup baik antisipasi terhadapCovid-19sehingga berakibat begini."
"Maaf yang sedalam-sedalamnya," ungkap Naoki Kitamura sambil membungkuk meminta maaf.
"Sekali lagi saya ingin meminta maaf yang dalam karena itu menyebabkan banyak kekhawatiran dan gangguan," ujar dia.
Menurut pihak sekolah, 122 dari 138 anggota klub sepakbola, tinggal di asrama.
Asrama tersebut memiliki satu kamar untuk dua orang, dan ruang makan serta kamar mandi digunakan bersama.
Seorang anak laki-laki dengan infeksi pertama yang dikonfirmasi mengalami demam di tingkat 38 derajat pada malam tanggal 5 Agustus.
Lalu berkembang menjadi total 19 orang pada tanggal 6 Agustus.Kota Matsue melakukan tes PCR pada semua siswa dan anggota pengajar dan hasil dari 196 siswa dan 38 anggota pengajar.
Hasilnya ditemukan pada tanggal 10 Agustus, sebanyak 91 siswa terinfeksi dan 5 staf juga terinfeksi.
Hingga kini, Jepang memiliki 16.285 kasus positif virus corona dan 744 kasus kematian.
(Artikel ini telah tayang diTribunnews.comdengan judul "91 Pelajar SMA di Kota Matsui Jepang Terinfeksi Covid-19, Kepala Sekolah Meminta Maaf")