Advertorial
Intisari-Online.com - Sejak 2018, kabar kurang menyenangkan datang dari penyanyi dangdut, Denada.
Waktu itu pada salah satu acara Televisi, dengan deraian air mata, Denada menceritakan kalau sang putri, Shakira Aurum, sedang berjuang melawan penyakit yang menggerogoti tubuhnya.
Denada mengaku Shakira sedang mendapat pengobatan di Singapura karena penyakit Leukimia.
Selama dirawat, gadis yang saat itu berusia 5 tahun harus mendapat banyak suntikan sampai operasi pemasangan selang ke pembuluh darah utama.
Kabar ini tentu saja membuat publik tersentak.
Pasalnya, Leukimia termasuk jenis kanker yang paling mematikan.
Leukimia atau yang biasa disebut kanker darah akan menyerang jaringan pembentuk darah, sumsum tulang belakang dan sel-sel darah.
Akibatnya, penderitanya akan mengalami penurunan daya tahan tubuh secara drastis.
Dari sekian banyak jenis kanker, leukimia merupakan yang paling sering menimpa anak-anak.
Makanan Ibu Bisa Jadi Penyebabnya
Sama seperti jenis kanker lain, penyebab pasti leukimia juga masih dicari sampai sekarang.
Tapi, banyak ahli setuju kalau leukimia bisa terbentuk karena kombinasi faktor genetik dan lingkungan.
Faktor lingkungan yang bisa terjadi antara lain adalah radiasi hingga paparan unsur kimia seperti benzena.
Itu sebabnya, wanita hamil sangat tidak disarankan untuk melakukan rontgen atau xray.
Paparan radiasi dari dua prosedur kedokteran ini bisa mempengaruhi pertumbuhan DNA pada janin.
Sedangkan, benzena adalah dua bahan kimia yang bisa kita temukan pada produksi obat, plastik, bensin, karet buatan, tinta printer, sampai pewarna rambut.
Jika tubuh terlalu sering menghirup zat kimia ini, kemungkinan terkena leukimia akan semaki besar.
Nah, jika terjadi pada anak, pola makan ibu selama hamil juga bisa jadi faktor penyebab tambahan.
Percaya atau tidak, penelitian dari American Journal of Obstetrics & Gynecology menunjukkan kalau Ibu hamil yang mengonsumsi lebih dari dua gelas kopi setiap hari akan meningkatkan potensi bayi mengidap leukimia sampai 60%.
Sedangkan, Ibu hamil yang mengonsumsi lebih dari 4 gelas kopi akan meningkatkan resiko anak terkena leukimia sampai 72%.
Kesimpulan ini bisa didapat setelah peneliti mengadakan pengamatan pada pola minum kopi Ibu dari anak yang terkena leukimia.
Kafein dalam kopi mungkin bisa diterima Ibu, tapi tidak pada janin.
Hal ini karna metabolisme janin masih belum sempurna sehingga Ia tidak bisa sepenuhnya memetabolisme kafein.
Selain itu, kafein juga bisa mengubah pola tidur janin sampai pola gerakan janin pada akhir kehamilan.
Para peneliti ini juga percaya kalau kafein bertindak sebagai “Inhibitor DNA”.
Artinya, kafein mungkin mengubah DNA dari sel-sel janin, yang membuatnya jadi rentan terhadap leukimia.
Lebih ekstrimnya lagi, Denis Henshaw, Profesor Emeritus dari Efek Radiasi Manusia di Universitas Bristol, menunjukkan kalau bertambahnya kedai kopi di Amerika akan sejalan dengan bertambahnya jumlah anak-anak yang terkena leukimia.
Cukup mengerikan, ya.
Selain itu, kemungkinan leukimia juga bisa bertambah kalau Ibu hamil juga merokok.
Yuk, kurangi atau bahkan hentikan konsumsi kopi dan rokok selama masa kehamilan demi kesehatan janin.
(*)
Artikel ini pernah tayang di Sajiansedap.grid.id dengan judul "Anak Denada Divonis Leukimia, Tanpa Sadar Makanan Ini Jadi Penyebabnya"