Advertorial

Kaleidoskop Intisari 2019: Mengenang Meninggalnya Ani Yudhoyono Akibat Leukimia, Makanan Kesukaan Banyak Orang Ini Ternyata Pemicu Leukimia

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Penulis

Memang tak disebutkan secara spesifik, namun salah satu penyakit kanker darah yang paling umum dialami adalah leukemia atau kanker sel darah.
Memang tak disebutkan secara spesifik, namun salah satu penyakit kanker darah yang paling umum dialami adalah leukemia atau kanker sel darah.

Intisari-online.com - Sepanjang 2019 banyak sekali peristiwa besar terjadi salah satunya adalah meninggalnya Ani Yudhoyono akibat leukimia.

Meninggalnya mantan ibu negara itu menyisakan duka bagi segelintir orang dan mendadakan penyakitnya menjadi sorotan utama.

Betapa mengerikannya leukimia sampai merengut nyawa sosok orang yang dikagumi warga Indonesia, Ani Yudhoyono.

Memang tak disebutkan secara spesifik, namun salah satu penyakit kanker darah yang paling umum dialami adalah leukemia atau kanker sel darah.

Baca Juga: Sempat Gegerkan Publik Saat Masih Belia dinikahi Syekh Puji, Beginilah Kehidupan Lutfiana Ulfa Setelah Dewasa dan Bergelimang Harta

Berkaca pada leukemia seperti yang diderita oleh Ani Yudhoyono tersebut, maka sudah sepatutnya kita mewaspadai faktor-faktor yang bisa menjadi pemicunya.

Salah satunya adalah dengan menghindari makanan-makanan pemicu leukemia.

Ternyata dua di antaranya justru makanan dan minuman yang digemari oleh orang Indonesia.

Simak daftarnya berikut ini:

Baca Juga: Bikin Ngiler, Resep Masak Nasi Dicampur Ayam Goreng KFC Ini Unik dan Praktis, Mau Coba?

1. Daging Olahan

Banyak aneka daging olahan yang beredar di pasaran. Misalnya saja sosis dengan aneka jenis, atau daging patty pada burger. Produk daging olahan ini pun juga muncul jadi berbagai jenis jajanan kesukaan anak-anak.

Dilansir dari Bonemarrowmx.com, laman dari Angeles Health International, salah satu rumah sakit terbesar di Meksiko, anak-anak yang mengonsumsi produk daging olahan secara reguler akan rentan terkena leukemia 74% lebih besar daripada anak-anak lain yang mengonsumsi sayur dan tofu.

Pasalnya, daging olahan sebagian besar mengandung sodium nitrit dan nitrat.

Dua bahan tersebut biasanya digunakan untuk preservatif sehingga makanan terlihat enak untuk dimakan.

Pada tahun 2009, sebuah penelitian menemukan bahwa 2 bahan tambahan ini ada erat kaitannya sebagai penyebab berkembangnya sel kanker, khususnya leukemia.

Sebenarnya, kedua bahan ini penting untuk ditambahkan karena juga bisa menurunkan resiko penyakit botulisme, yakni kondisi keracunan serius namun jarang terjadi.

Namun kalau konsumsinya dalam jumlah banyak, bahan tambahan ini bisa berbalik menjadi penyakit, salah satunya mengaktifkan sel kanker.

Soalnya di dalam tubuh nitrit bisa mengkonversi diri menjadi nitrosamin, yang merupakan bahan kimia karsinogenik atau pembentuk kanker.

Beberapa sayuran seperti seledri dan bayam juga mengandung nitrit.

Namun di dalam sayuran tersebut juga mengandung antioksidan, vitamin, dan mineral alami yang menyeimbangkannya.

Ada juga vitamin C dan D yang bisa menghambat terbentuknya nitrosamin di dalam tubuh.

Jadi daripada memberikan anak daging olahan secara terus menerus, lebih baik ganti dengan sayur atau tofu yang lebih sehat.

Pastikan juga anak tidak mengonsumsi produk daging olahan lebih dari satu kali dalam seminggu.

Selain itu, kita juga wajib menghindari makanan yang mengandung bahan pengawet atau mengandung bahan kimia.

2. Kopi

Kopi memang bukanlah sebuah makanan. Tapi kandungan dalam minuman sejuta umat ini juga bisa picu timbulnya leukemia.

Percaya atau tidak, penelitian dari American Journal of Obstetrics & Gynecology menunjukkan kalau Ibu hamil yang mengonsumsi lebih dari dua gelas kopi setiap hari akan meningkatkan potensi bayi mengidap leukemia sampai 60%.

Sedangkan, Ibu hamil yang mengonsumsi lebih dari 4 gelas kopi akan meningkatkan resiko anak terkena leukemia sampai 72%.Kesimpulan ini bisa didapat setelah peneliti mengadakan pengamatan pada pola minum kopi Ibu dari anak yang terkena leukemia.

Kafein dalam kopi mungkin bisa diterima Ibu, tapi tidak pada janin.

Hal ini karna metabolisme janin masih belum sempurna sehingga Ia tidak bisa sepenuhnya memetabolisme kafein.

Selain itu, kafein juga bisa mengubah pola tidur janin sampai pola gerakan janin pada akhir kehamilan.

Baca Juga: Bikin Ngiler, Resep Masak Nasi Dicampur Ayam Goreng KFC Ini Unik dan Praktis, Mau Coba?

Para peneliti ini juga percaya kalau kafein bertindak sebagai “Inhibitor DNA”.

Artinya, kafein mungkin mengubah DNA dari sel-sel janin, yang membuatnya jadi rentan terhadap leukemia.

Lebih ekstrimnya lagi, Denis Henshaw, Profesor Emeritus dari Efek Radiasi Manusia di Universitas Bristol, menunjukkan kalau bertambahnya kedai kopi di Amerika akan sejalan dengan bertambahnya jumlah anak-anak yang terkena leukemia.

Selain itu, kemungkinan leukemia juga bisa bertambah kalau Ibu hamil juga merokok.

Mulai sekarang sebaiknya jahui makanan dan minuman di atas agar anak tidak terserang leukemia.(Miyanti)

Artikel ini telah tayang di Sajian Sedap dengan judulYuk Kenali Makanan Penyebab Leukimia, Hati-hati dengan Makanan Favorit Anda Ini

Artikel Terkait