Hal ini menurut tinjauan Milwaukee Journal Sentinel tentang sistem pelaporan kejadian merugikan dari Food and Drug Administration (FDA).
Angka itu jauh berbeda dibandingkan 75 kasus kematian pada paruh pertama tahun 2019.
Di tahun-tahun sebelumnya, penggunaan obat hydroxychloroquine hanya untuk pasien malaria.
Sementara lebih dari setengah pasien-pasien itu menggunakan hydroxychloroquine untuk Covid-19.
Padahal sebagian besar studi besar dan kredibel sudah memberikan laporannya bahwa obat ini tidak memberikan manfaat bagi orang-orang dengan infeksi virus corona.
Bahkan beberapa dari studi menjelaskan bahwa obat itu bisa berpotensi menyebabkan aritmia jantung yang fatal.
Atau menyebabkan disfungsi jantung yang parah hingga kematian pada orang lain.
Namun segala laporan itu dibantah oleh Presiden Trump. Di mana dia terus mengoceh bahwa obat itu aman.
Tak tanggung-tanggung, Trump juga mengklaim obat itu sudah disetujui FDA.
"Apa ruginya?", tanya Trump sambil mendorong orang-orang untuk menggunakan hydroxychloroquine untuk mengobati virus corona.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR