Jadi Sumber Ledakan di Beirut Lebanon, Ternyata Amonium Nitrat Jadi Bahan Favorit Pembuatan Bom Teroris Dunia, Negara Kuat Inilah Pemasoknya
Intisari-Online.com - Beirut, Ibu kota Lebanon berduka setelah ledakan besar terjadi pada Selasa (4/8/2020) lalu.
Setidaknya 135 orang meninggal, 5.000 orang luka-luka, dan 300.000 orang kehilangan tempat tinggal.
Menurut otoritas setempat, ledakan disebabkan pengapalan besar-besaran pupuk pertanian atau amonium nitrat yang disimpan di pelabuhan Beirut tanpa tindakan pencegahan keamanan selama bertahun-tahun.
Perdana menteri Lebanon Hassan Diab mengatakan ada 2.750 metrik ton amonium nitrat di sana.
Hingga kini penyelidikan terhadap penyebab ledakan di Lebanon terus berlanjut.
Amonium nitrat adalah bahan kimia industri yang biasa digunakan sebagai pupuk pertanian, dan bahan peledak untuk pertambangan.
Melansir NBC, Rabu (5/8/2020), amonium nitrat ternyata juga digunakan sebagai komponen kunci dalam bahan peledak improvisasi, terutama dalam pemboman Kota Oklahoma tahun 1995, pemboman tahun 2002 di Bali, Indonesia, dan oleh teroris sayap kanan Norwegia Anders Behring Breivik dalam serangan penembakan dan pemboman tahun 2011.
"Amonium nitrat ... relatif aman dengan sendirinya, meskipun merupakan oksidan yang kuat, tetapi sangat berbahaya bila terkontaminasi oleh segala jenis bahan bakar, seperti minyak atau bahan organik, bahkan hanya dalam beberapa persen," Roger W. Read, Profesor Rekanan Kehormatan di Fakultas Kimia Universitas New South Wales, kepada Science Media Center.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR