Advertorial
Intisari-Online.com -China akan mengeluarkan regulasi baru dalam aturan donor organ tubuh dari orang meninggal, termasuk larangan untuk anak di bawah umur.
Rancangan peraturan ini diterbitkan oleh Komisi Kesehatan Nasional China pada Rabu (1/7/2020), untuk mengatasi kekurangan donor organ sejak 5 tahun lalu setelah berhenti mengambilnya dari tahanan yang dieksekusi mati.
Selain itu, aturan ini juga dibuat dalam upaya pemberantasan perdagangan anak di "Negeri Panda".
Kelangkaan organ hasil donor terjadi di negara pimpinan Xi Jinping tersebut, usai pada 2015 mengakhiri praktik kontroversial pengambilan organ tubuh dari tahanan yang dieksekusi mati.
Baca Juga: Banyak yang Bersepeda Tapi Tetap Pakai Masker, Dokter: Perhatikan Bagian Tubuh Ini
Sebelum regulasi baru tentang aturan donor organ tubuh dari orang meninggal disahkan, di dalam rumah sakit dan sistem penjara Tiongkok, Anda dapat menemukan salah satu kisah paling gelap abad ke-21.
Jika Anda menerima transplantasi organ di Tiongkok dalam beberapa dekade terakhir, mungkin itu diambil dari tahanan yang dieksekusi tanpa persetujuan.
Kekurangan pasokan organ membuka pintu bagi perdagangan organ ilegal dan pengambilannya secara paksa.
Kebanyakan organ-organ itu didapat dari tahanan negara yang ditangkap karena keyakinan politik atau agama mereka, seperti Falun Gong.
Kesaksian
Pada Oktober 1995, Wang Guoqi bekerja sebagai dokter medis untuk Tentara Tiongkok di sebuah penjara di Provinsi Hebei dan menyaksikan eksekusi mengerikan itu.
"Pekerjaan saya mengharuskan saya untuk melepaskan kulit dan kornea dari mayat lebih dari seratus tahanan yang dieksekusi," katanya kepada Kongres AS pada Juni 2001.
Dilansir dariIFL Science, Minggu (21/4/2019), selama dua dekade terakhir, banyak pelapor dan saksi yang meninggalkan Tiongkok dan bersaksi tentang kengerian serupa.
Biasanya para praktisi Falun Gong ini disuntik dengan suntikan untuk menyebabkan mereka gagal jantung.
Kemudian jantung mereka akan berhenti berdetak dengan otak masih berfungsi.
Di saat seperti itulah mereka dilarikan ke ruang operasi untuk diangkat jantung, hati, ginjalnya.
Setelah ginjal, hati, dan kulit mereka dikeluarkan, hanya ada tulang dan daging yang tersisa.
Mayat-mayat itu kemudian dibuang ke ruang ketel di rumah sakit.
Sistem
Sistem ini masih diselimuti misteri, pemerintah Tiongkok telah mengakui pengambilan organ dari tahanan pada 1990-an dan 2000-an.
Pemerintah telah berkeras bahwa praktik tersebut sudah berakhir pada 2015.
Namun, banyak yang berpendapat bahwa data statistik menunjukkan sebaliknya, dan praktiknya sedang berlangsung.
Perlu diketahui bahwa Tiongkok dengan cepat menjadi pemimpin dunia transplantasi organ.
Pemerintah Cina mengklaim mereka melakukan sekitar 10.000 transplantasi setiap tahun.
Falun Gong
Falun Gong secara konsisten telah menjadi korban dari eksploitasi organ, meskipun kelompok minoritas yang terpinggirkan lainnya, seperti Muslim Uyghur dan Buddha Tibet, juga telah menjadi korban.
Ada lebih dari 70 juta pengikut Falun Gong, mereka pada dasarnya mempraktikkan meditasi dengan tujuan “kultivasi diri.”
Falun Gong adalah gerakan damai yang tidak merokok, minum, dan mereka banyak berolahraga.
Hal itu menjadikan mereka memiliki organ yang relatif sehat.
Organ Sesuai Permintaan
Kecepatan di mana pasien dapat menerima organ juga mengisyaratkan adanya permintaan yang tinggi.
Di luar Tiongkok, organ donor membutuhkan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk tersedia.
Namun, di Tiongkok, kadang-kadang mungkin untuk mendapatkan organ dalam hitungan minggu, jika tidak berhari-hari.
Muflika Nur Fuaddah