Find Us On Social Media :

Sekali Putus Tidak Bisa Balikan, Begini Tradisi Pacaran pada Orang Rimba, Mengabdi Selama 2.000 Hari di Calon Mertua hingga Pegang Tangan Pacar Kena Denda

By Mentari DP, Minggu, 5 Juli 2020 | 15:15 WIB

Ilustrasi pernikahan.

Intisari-Online.com - Setiap suku punya tata caranya sendiri. Termasuk dalam peradahan Orang Rimba.

Di sini, perempuan rimba menempati posisi tinggi dalam peradahan Orang Rimba.

Seorang dukun atau malim adalah wanita. Garis keturunan berada pada perempuan.

Bahkan untuk mengukuhkan tumenggung atau pemimpin Orang Rimba dalam struktur masyarakat mereka, juga dilakukan oleh perempuan.

Baca Juga: Habiskan 24 Tahun di Penjara, Pria Ini Berhasil Buktikan Bahwa Dirinya Tak Bersalah, Cara Dia Bebas Sangat Memilukan

Kutipan lirik lagu, Bukan Bintang Biasa (BBB) "putus satu tumbuh seribu, putus nyambung, putus nyambung, putus nyambung, kalau dekat benci kalau jauh kangen" hanya berlaku pada anak milenial.

Tetapi tidak bagi remaja rimba.

Dalam masa pacaran, Orang Rimba mengenal istilah Bekintangon.

Yakni tradisi seorang lelaki mengabdi kepada perempuan (pujaan hati) dan keluarganya selama bertahun-tahun.

Sekali putus, tidak bisa kembali nyambung.

Baca Juga: Covid Hari ini 5 Juli 2020: Ada 62.142 Kasus di Indonesia, Tertinggi ke 9 di Asia dan Nomor 27 di Dunia, Hati-hati!