Advertorial

Mampu Kalahkan Yerusalem dan Buat Kaum Muslim Raih Kemenangan, Intip Kedahsyatan Pedang Damaskus Milik Salahuddin Al-Ayyubi

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com - Legenda pedang sakti sering kita dengar.

Namun di antaranya ada yang benar-benar nyata.

Menurut studi yang dipelopori oleh Peter Paufler dan rekannya dari universitas Jerman,inilah pedang terkuat di dunia.

Dilansir daristeemit.com, berdasarkan ilmu metalurgi yang diteliti secara mendalam, mereka menyimpulkan bahwa pedang paling kuat dengan ketajaman yang menakjubkan adalah pedang Damaskus.

Baca Juga: Diklaim Jadi Negara yang Sukses Kendalikan Virus Corona, Tiba-tiba Status Korea Selatan Naik ke Level 2, Ada Apa?

Salah satu pedang Damaskus adalah pedang milik Salahuddin Al-Ayyubi yang sangat terkenal dan melegenda.

Salahuddin Al-Ayyubi sendiri ialah pemimpin Muslim yang dengan pasukannya melawan serangan gencar dari tentara Kristen Richardthe Lionheartselama Perang Salib Ketiga.

Pedang Damaskus terbuat dari baja wootz.

Tak hanya pedang, helm dan baju besi perang Salahuddin juga terbuat dari bahan tersebut.

Baca Juga: Akan Pimpin Rusia hingga 16 Tahun ke Depan, Ini 7 Rahasia Bugarnya Vladimir Putin, Salah Satunya Bangun Siang dan Sarapan di Tengah Hari

Kedahsyatan pedang Damaskus

Raja-raja Eropa yang berseteru mulai bersatu untuk berjuang bersama merebut Yerusalem dari kekuasaan Salahuddin Al-Ayyubi.

Setelah kegagalan Perang Salib Kedua, kemudian dibawah pimpinan Raja Inggris, Richard Ithe Lionheartmeletuslah Perang Salib Ketiga (1189–1192).

Salahuddin dan Richard, dua panglima terbesar sepanjang sejarah Perang Salib pun akhirnya beradu kepiawaian bertempur di medan perang memperebutkan Yerusalem.

Ketika berperang melawan Tentara Salib, para prajurit Muslim bahkan mampu memotong pedang dan merobek baju besi lawan dengan mudah berkat pedang Damaskus.

Pertempuran ini akhirnya menghasilkan Perjanjian Yafo pada 2 September 1192.

Kemenangan diperoleh kaum Muslim dengan Yerusalem tetap berada di bawah kendali kaum Muslim.

Kegagalan bagi Tentara Salib ini pun kelak menyebabkan terjadinya Perang Salib Keempat.

PedangDamaskus kemudian sangat dikagumi oleh kerajaan barat.

Baca Juga: Wajib Nonton Film Layar Lebar Seminggu Sekali, Begini Pengalaman Bung Karno Saat Nonton Film Kelas Gedongan sampai Film Kelas Kambing

Bahkan orang-orang Eropa bersedia membayar sejumlah besar uang untuk mendapatkan pedang asli Damaskus.

Tidak hanya ketajamannya yang tak tertandingi, pedang ini juga memiliki keajaiban dalam hal fleksibilitas.

Ia lentur, sangat ringan dan sangat kuat pada saat yang bersamaan.

Dalam sebuah cerita, saking tajamnya, pedang Damaskus yang diam tanpa digerakkan bisa merobek sutra yang dijatuhkan dari udara.

Tak hanya itu, batu pun dapat dibelah menjadi dua tanpa membuat pedang tumpul.

Pada masa lalu, pedang ini memiliki karakter melengkung yang meruncing ke ujungnya.

Pedang Damaskus asli juga memiliki pola aliran air terukir di seluruh permukaan bajanya.

Pola ini terbentuk bukan hasil dari teknik tertentu, tetapi itu terjadi secara alami.

Baca Juga: Janjian dengan Pasien Lainnya, Pasien Covid-19 Asal Palu Ini Kabur dari Rumah Sakit, Alasannya Ingin Bertemu Istrinya yang Hamil Tua

Apa yang membuat pedang Damaskus begitu hebat?

Bahan utama dalam membuat pedang ini adalah baja wootz yang dipasok dari India.

Namun karena pertempuran prajurit Muslim dan tentara Salib, makan orang mulai mengacunya sebagai baja Damaskus (ibu kota Suriah).

Menurut para ilmuwan Jerman, baja wootz pada waktu itu memiliki Tabung Karbon Nano (CNT).

Dengan partikel CNT ini, pedang baja Damaskus menjadi lebih kuat hingga puluhan kali dari baja biasa.

Tingkat ketepatan dalam menempa pedang ini diduga telah berhasil menghasilkan CNT di mikrostruktur baja.

Hal-hal yang hingga kini belum bisa dilakukan dengan menggunakan studi paling modern sekalipun.

Bahkan penggemar pedang era modern sekarang bersaing mencoba menduplikasi pedang Damaskus.

Namun, tidak pernah sama dengan pedang Damaskus asli peninggalan Salahudin Al-Ayyubi dan prajuritnya.

(Muflika)

Baca Juga: Provokasi China, 2 Kapal Induk ASBertenagaNuklir Siap Menuju Laut China Selatan, 'Kami Menentang Klaim Beijing'

Artikel Terkait