Dari kondisi 'rumah kesedihan' itu, si penjelajah juga 'melihat' bagaimana akhir hidup sang penghuni.
"Dia meninggal di tempat tidur sendirian di sebelah alat bantu jalannya.
"Melihat semua yang tertinggal, harta benda seumur hidup yang sekarang menjadi tidak berarti, membuatku merasa sangat sedih.
"Rupanya, putra satu-satunya tinggal di luar negeri dan setelah menghadiri pemakamannya pada tahun 2003, ia mewarisi rumah itu tetapi tidak pernah repot-repot membersihkan barang-barangnya dan sejak itu mereka tetap berada dalam time warp," ungkapnya.
Penjelajah, yang berusia 20-an, telah memotret tempat-tempat yang ditinggalkan sejak November tahun lalu. Dia mengunjungi rumah ini bersama rekannya awal Juni.
1. Gigi palsu bersandar di atas bak cuci
2. Sebuah TV tua diletakan di atas meja dan gagang telepon di atasnya
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR