Namun rupanya terkait anak masuk sekolah dapat menjadi lebih pelik jika mempertimbangkan masalah kesehatan mental, selain pertimbangan risiko penularan Covid-19.
Melansir Daily Mail (13/6/2020), Para ahli terkemuka memperingatkan efek jangka panjang pada kesehatan mental remaja akibat penguncian.
Hal tersebut berkaitan dengan interaksi sosial tatap muka yang disebut sangat penting untuk perkembangan otak dan membangun rasa diri antara usia 10 hingga 24 tahun.
Peneliti dari University of Cambridge memperingatkan, merampas orang-orang muda ini (dari interaksi sosial tatap muka) dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan mental, perilaku dan kognitif di kemudian hari.
Dalam tajuk rencana di Lancet, ahli saraf dari universitas bergengsi menyerukan sekolah untuk dibuka kembali bagi kaum muda sebagai prioritas untuk mencegah kerusakan jangka panjang.
Disebutkan jika data resmi menemukan setengah dari orang-orang berusia di bawah 25 tahun telah dipengaruhi oleh 'kesepian terkunci'.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR