"Dengan mengklik daftar di bawah ini, Anda mengakui bahwa risiko terpapar Covid-19 ada di setiap tempat umum yang dikunjungi orang-orang," demikian keterangan di surat itu.
"Dengan menghadiri kampanye, Anda dan pengunjung mana pun secara sukarela menanggung semua risiko yang terkait dengan paparan Covid-19, dan setuju untuk tidak menuntut" kampanye Trump, atau afiliasi, kontraktor, atau pegawainya yang bertanggung jawab.
Namun AFP pada Jumat (12/6/2020) mewartakan, di surat itu tidak ada keterangan cara-cara mencegah penularan Covid-19, seperti memakai masker.
Kampanye di Tulsa memantik kontroversi lantaran AS sedang berkutat dengan demonstrasi dan kerusuhan yang mengangkat isu rasialisme, akibat kematian pria keturunan Afrika-Amerika, George Floyd.
Floyd tewas pada 25 Mei saat dibekuk polisi Minneapolis, usai lehernya ditindih lutut polisi selama lebih dari 9 menit.
Tulsa adalah lokasi pembantaian pada 1921, ketika sekumpulan orang kulit putih membunuh ratusan orang Afrika-Amerika di permukiman orang kulit hitam.
Kemudian 19 Juni di sana juga dikenal sebagai "Juneteenth", yang menandai "Hari Kebebasan" untuk merayakan penghapusan perbudakan di Texas pada 19 Juni 1865.
Senator California, Kamala Harris, yang digadang-gadang bakal calon wakil presiden Joe Biden pada pemilu AS 2020, mengecam kampanye itu sebagai "pesta sambutan" supremasi kulit putih.
Baca Juga: Hadapi Corona: Ini Makanan Tinggi Protein untuk Sistem Kekebalan Tubuh
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR