Pihak rumah sakit akan membawa jenazah PDP itu ke pemakaman COVID-19 Macanda.
Dalam video viral itu, seorang wanita berjilbab dan berbaju biru menangis sembari naik ke bagian depan mobil.
Adapun ibunya merupakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19.
Diketahui, wanita yang menghalangi mobil ambulans berangkat ke pemakaman COVID-19 bernama Nurhayani.
Keluarga Nurhayani tak terima orang tuanya dimakamkan di pemakaman COVID-19.
Keluarga yakin, kematian ibunya bukan karena COVID-19, melainkan stroke.
Hal itu pun dibuktikan dengan hasil tes swab yang sudah keluar.
Suami Nurhayani, Andi Ryadi Mappasule, mengaku bakal membawa masalah ini hingga ke ranah hukum.
Baca Juga: Tak Perlu Marah-marah Dulu, Begini Cara Mengajarkan Anak untuk Mengendalikan Emosinya
Pasalnya, mendiang istrinya dimakamkan dengan protokol penanganan pasien Covid-19, sementara hasil swab tesnya negatif.
Karena stroke
Keluarga keberatan, karena Nurhayani meninggal bukan karena covid-19 namun akibat terkena stroke.
Ternyata, Andi Ryadi beserta keluarga sudah sedari awal menolak istrinya dimakamkan di pekuburan khusus covid di Macanda.
Pada saat itu, iya sudah sangat yakin istrinya tidak terpapar virus Corona.
Olehnya ia mereka meninta jenazah Nurhayani untuk diserahkan kepada keluarga.
Karena rencananya bakal dimakamkan di perkuburuan keluarga di Kabupaten Bulukumba.
Dan Rabu (3/6/2020), kembali beredar video saat putri Nurhayani, mengadang mobil ambulance, yang bakal mengangkut jenazah ibunya ke Macanda.
Putri Nurhayani, terlihat naik ke bagian depan mobil, meminta agar jenazah ibunya tak dibawa ke Macanda.
(Yusron Naufal Putra)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul "Viral Video Warga Pegirian Surabaya Bawa Pulang Jenazah COVID-19, Camat : Hasil Tes Swab Positif"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR