Advertorial

Tak Perlu Marah-marah Dulu, Begini Cara Mengajarkan Anak untuk Mengendalikan Emosinya

Tatik Ariyani

Editor

Saat anak kecil sedang emosi, orangtua justru ikut terbawa emosi. Baiknya mengendalikan emosi anak dilakukan tanpa memarahi atau membentaknya.
Saat anak kecil sedang emosi, orangtua justru ikut terbawa emosi. Baiknya mengendalikan emosi anak dilakukan tanpa memarahi atau membentaknya.

Intisari-Online.com- Terkadang, saat anak kecil sedang emosi karena suatu hal,orangtua justru ikut terbawa emosi.

Padahal, baiknya mengendalikan emosi anak dilakukan tanpa memarahi atau membentaknya.

Ini menjadi bagian dari proses dalam mengajarkan Si Kecil bagaimana cara merespons sesuatu tanpa bertindak.

Melansir Nakita.id, membiasakan pengendalian diri merupakan keterampilan penting, karena hal ini berperan pada kesuksesan anak kelak.

Baca Juga: Anak-anak Tak Bisa Diam dan Suka Lompat-lompat? Jangan Keburu Marah, Itu Justru Tanda Mereka Punya Kecerdasan Kinestetik Tinggi

Dengan mengendalikan diri, Si Kecil dapat membuat keputusan yang tepat serta tahu cara menghadapi situasi sulit dengan cara positif.

Misalnya saat ia menunggu makanan.

Anak tahu bahwa ia sedang lapar, namun pengendalian emosi akan membuatnya tetap bersabar tanpa marah dan menangis.

Orangtua menjadi sosok yang paling penting dalam hal ini, sebab anak banyak meniru apa yang dilakukan oleh ayah dan ibunya.

Apabila kedua orangtua sehari-hari sering menunjukkan perilaku yang emosional, seperti berteriak keras, sering marah-marah apalagi disertai dengan tindakan fisik dan kata-kata yang kasar, bukan tak mungkin anak akan mengikuti apa yang dilakukan orangtuanya.

Mengontrol emosi anak

Ada beberapa cara yang bisa orangtua lakukan untuk mengajarkan anak untuk mengontrol emosi.

Mengajarkan anak untuk mengontrol emosi, juga perlu disesuaikan dengan usianya agar sesuai dengan tumbuh kembangnya.

Baca Juga: Anak-anak Kucing Dicekoki Daging Kucing Mati: Daging yang Dibeli dari Pasar Basah China Terancam Dilarang Karena Sebuah Eksperimen di AS

Hingga anak berusia dua tahun, anak cenderung mengalami emosi ketika ada kesenjangan antara apa yang ingin anak lakukan dan apa yang mereka bisa lakukan.

Misalnya, mereka ingin menggapai benda padahal mereka memang belum mampu, sehingga akan membuatnya langsung menangis dan marah.

Cobalah untuk mengalihkan anak dengan mainan atau kegiatan seru lainnya.

Saat menginjak usia dua tahun, anak bisa diperkenalkan dengan metode time out.

Berikan waktu untuk anak menenangkan diri.

Ajarkan pada mereka, bahwa mengambil waktu untuk sendirian akan lebih baik dibanding membuat ulah.

Mengajarkan anak untuk tenang akan membantu meningkatkan kontrol atas dirinya sendiri.Jangan lupa puji anak saat ia berhasil mengendalikan situasi sulit.

Baca Juga: Ikan Mati Ditemukan Bersarang di Dalam Pantat Pria Ini, Mengaku Dia Tak Sengaja Mendudukinya, Dokter Sampai Keheranan Mendengar Alasannya

Sekali lagi, mengendalikan emosi anak sangat bergantung pada orangtuanya.

Ketika anak terbiasa melihat ayah dan ibunya menangani situasi dengan amarah, ia tentu akan melakukan hal yang sama.

Maka, penting untuk melatih kesabaran anak, sehingga ketika bertemu dengan orang lain di luar rumah, anak mampu mengenali dan mengendalikan emosi dengan baik.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tanpa Marah, Lakukan Ini untuk Mengendalikan Emosi Anak"

Artikel Terkait