Advertorial

Kisah Perjuangan Mengharukan di Balik Ledakan Helikopter di Kendal: 'Tiga Kali Mendaftar TNI AD, Puasa Hebat sampai Diterima'

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com - Di balik ledakan helikopter MI-17 TNI AD di Kendal pada Sabtu (6/6/2020), rupanya ada sebuah kisah perjuangan hebat almarhum Kapten Cpn Fredy Vebryarto Nugroho (36).

Fredy berjuang keras meraih cita-citanya menjadi seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD).

Pria asal Sleman itu gugur saat helikopter meledak, setelah berhasil menggapai mimpinya sebagai seorang prajurit negara.

Tiga kali mendaftar, tak pernah patah semangat.

Baca Juga: Pantas Balon-balon Ini Bikin Adik Kim Jong-un Murka dan Beri Ancaman Keras kepada Korea Selatan, Ternyata Ini Isinya

Paman Kapten Cpn Fredy, Suwandi, mengenang kembali tetesan peluh keponakannya demi menjadi tentara.

Suwandi bercerita, pria lulusan sajana Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu tiga kali mendaftar sebagai anggota TNI.

Fredy tak patah semangat, meski dua kali tesnya gagal.

"Sebelum diterima itu puasa hebat, sampai diterima," kata dia.

Baca Juga: Kenakan Face Shield dan Masker, Bupati Bengkulu Ini Menyamar Sebagai Pedagang Sayuran, Ternyata Aksinya Tersebut Punya Maksud Ini

Setelah mendaftar untuk kali ketiga, Fredy akhirnya mewujudkan impiannya menjadi anggota TNI.

"Tekadnya itu luar biasa, sampai tiga kali (mendaftar) baru diterima, semnagatnya luar biasa," tutur Suwandi mengenang keponakannya.

Pulang setiap Jumat sore

Di mata Suwandi dan keluarganya, Fredy adalah sosok yang mencintai keluarga.

Baca Juga: Benar-benar Kelewatan Ambisinya, Sekarang Beijing Sampai Bisa Tahu Semua Aktivitas Tetangga di Laut China Selatan Lewat Alat Canggih Ini, Lampaui Kemampuan Mata-mata

Meski telah memiliki rumah di Semarang.

Namun ia rutin pulang ke kampung halamannya di Sleman untuk mengunjungi sanak saudara.

"Setiap Jumat sore pulang, selalu menyambangi saudara-saudaranya," kata dia.

Fredy juga disebut sebagai anak yang rajin beribadah. "Fredy ini anak yang luar biasa, senang prihatin."

Baca Juga: (Video) Sungai Ini Teramat Bening, Namun Makhluk Pemakan Manusia Sepanjang Hampir 5 Meter Ini Bersembunyi Nyaris Tanpa Terlihat, Untung Keahlian Pria Ini Mampu 'Menemukannya'

"Anak ini luar biasa, baik sekali anak ini, anak soleh," ujar dia.

Tewas dalam insiden ledakan helikopter

Suwandi dan keluarga tak menyangka nama Fredy masuk dalam daftar korban jatuhnya helikopter MI-17 di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (6/6/2020) lalu.

Saat itu keponakannya diketahui sedang menjalankan misi latihan terbang sebagai bagian dari program Pendidikan Calon Perwira Penerbang 1.

Baca Juga: Jadi Pilar Utama Penjaga Kawasan Laut China Selatan, Angkatan Laut Indonesia dan Malaysia Harus Hadapi Bombardir Keserakahan China yang Buru Kapal-kapal Indonesia

Kabar duka itu sampai di telinga keluarga Fredy pada Sabtu (6/6/2020) sore.

"Keluarga mendapat kabar sekitar pukul 16.30 WIB kemudian keluarga memastikan," tutur Suwandi.

Kaget, tak menyangka, hingga merasakan kepedihan mendalam begitu keluarga mengetahui Fredy menjadi korban meninggal usai helikopter meledak.

Dimakamkan secara militer Almarhum Kapten Cpn Fredy Vebryarto Nugroho dimakamkan pada Minggu (7/6/2020) di Pemakaman Sayonoloyo Puri Pangayunan.

Baca Juga: Meski Termahsyur, Ternyata DN Aidit Cuma 'Anak Bawang,' Dua Orang Inilah Dedengkot PKI Sesungguhnya Karena Pernah Bertemu dengan Stalin di Moskow

Pemakaman berlangsung dengan tata cara militer.

Adapun Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad) Mayor Jenderal Teguh Pudjo Rumekso menjadi inspektur upacara pemakaman Kapten Fredy.

"Telah gugur prajurit terbaik kita almarhum Kapten Cpn Fredy Vebryarto Nugroho."

"Semoga arwahnya bisa diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa," ungkap Teguh.

Baca Juga: Pernah 'Mengemis' pada Indonesia, Mantan PM Malaysia Mahathir Waktu Itu Minta Kapal Skandal 1MBD Dikembalikan, Ini Alasannya

Bagi rekan-rekannya, Fredy merupakan sosok yang mudah bergaul dengan siapa saja.

"Dari teman-temanya yang sehari-hari bergaul dengan almarhum, almarhum orang yang baik, disiplin, ramah, dan mudah bergaul dengan teman-temanya."

"Jadi kami semua juga sangat kehilangan dengan kepergian almarhum," tandas dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Tiga Kali Mendaftar TNI AD, Puasa Hebat sampai Diterima""

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait