Apalagi faktanya negara mereka dikenal kaya raya karena minyak dan gas di bawah gurun Libya yang luas.
Tak heran, mereka memimpikan dapat menjamin hak-hak mereka seperti pendidikan, pelayanan kesehatan, dan standar hidup yang layak.
Namun sayangnya mereka tidak memiliki keamanan.
Selama karantina mencegah penyebaran virus corona, warga menyaksikan beberapa orang kehilangan tempat tinggal karena menjadi sasaran artileri, drone, atau pesawat tempur.
Bahkan perang telah menghancurkan sebagian besar klinik dan rumah sakit Libya.
Sekitar 200.000 warga sipil di Libya barat telah terlantar karena kehilangan rumah mereka, menurut Hanan Saleh dari Human Rights Watch.
Dulu masa depan Libya tampak sangat cerah
Sebelum Kolonel Muammar Gaddafi digulingkan pada tahun 2011, masa depan warga Libya sangat cerah.
Di mana Kolonel Gaddafi selalu berusaha menghancurkan mereka yang berpotensi merusak negara dan menjadi kejahatan perang.
Namun kini Libya nampaknya akan seperti seperti Suriah atau Irak.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR