Advertorial

China Selalu Tolak Tudingan, Tapi Para Ilmuwan Punya Bukti Kuat Bahwa Virus Corona Memang Dibuat di Laboratorium, 'Ini Buktinya Sehingga Dia Sangat Menular'

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com - Pandemi virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 masih menyebar di seluruh dunia.

Bahkan sudah lebih dari 6 juta orang terinfeksi dan jutaan lainnya terkena dampak.

Karena belum ada obatnya hingga hari ini, maka tak heran ada banyak spekulasi terkait virus corona.

Tentang asal usulnya hingga bagaimana sebenarnya virus ini bisa menyebar ke seluruh dunia selama hampir 5 bulan ini.

Baca Juga: Baru 3 Hari Sekolah Dibuka Kembali, Langsung Muncul 176 Kasus Positif Virus Corona, Pemerintah Negara Ini Pun Tutup Ratusan Sekolah Lagi Selama 2 Minggu ke Depan

Dan menurut para ilmuwan, kemungkinan Covid-19 dibuat dilaboratoriumbisa jadi pendapat yang tidak bolehdikesampingkan.

Dilansir dari skynews.com.au pada Senin (1/6/2020), para ahli imunologi dan ahli genetika terkemuka mengatakan bahwa ada dua hal yang tidak biasa tentang Covid-19.

Yang pertama adalah bahwa virus berikatan dengan sel-sel reseptor ACE2 manusia lebih kuat daripada yang terjadi pada hewan lain, termasuk kelelawar.

Hal kedua yang tidak biasa tentang virus corona yang menyebabkan Covid-19 adalah ia memiliki apa yang disebut "situs pembelahan furin" yang tidak dimiliki oleh relatif kelelawar terdekat, RaTG-13.

Baca Juga: Kisah Anak-anak Pengungsi Suriah yang Dipaksa Menikah di Lebanon, 'Aku 13 Tahun Tapi Suamiku 28 Tahun'

Inilah yang membuat virus inisangat menular.

Dan seorang ahli genetika Israel, Dr Ronen Shemesh, setuju dengan pendapat para ilmuwan ini.

Dr Ronen Shemesh, yang sedang mengerjakan pengobatan untuk Covid-19, mengatakan dalam pendapatnya virus itu lebih mungkin dibuat di laboratorium daripada berevolusi di alam.

“Ada banyak alasan untuk percaya bahwa Covid-19 yang menghasilkan SARS-CoV-2 dihasilkan di laboratorium."

"Kemungkinan besar dengan metode rekayasa genetika," katanya kepada Sky News.

"Saya percaya bahwa ini adalah satu-satunya cara penyisipan seperti situs pembelahan protease FURIN bisa diperkenalkan secara langsung di tempat yang tepat dan menjadi efektif."

Dr Shemesh menunjuk pada penyisipan situs Furin sebagai aspek yang paling tidak biasa dari Covid-19.

"Saya percaya bahwa masalah paling penting tentang perbedaan antara semua tipevirus corona adalah penyisipan situs pembelahan Fufin protease di protein Spike dari SARS-CoV-2," katanya.

"Penyisipan seperti itu sangat jarang terjadi dalam evolusi."

"Penambahan 4 asam Amino itu saja dalam waktu hanya 20 tahun sangat tidak mungkin."

Baca Juga: Akibat 'Kekurangan Wanita', Wanita-wanita di Negara Ini Dipaksa untuk Menikahi Banyak Pria, Jika Menolak Mereka Akan Diusir Bahkan Dibakar

Dr Shemesh, yang memiliki lebih dari 21 tahun pengalaman di bidang penemuan dan pengembangan obat-obatan, mengatakan bahwa tidak mungkin hal seperti ini terjadi di alam namunberhasilmembuat virus lebih menular.

Dengan fakta-fakta ini, makaProfesor David Winkler dariUniversitas La Trobe, Australiamengatakan maka ada beberapa kemungkinan sumberCovid-19 berasal darilaboratorium.

"Dan kitatidak dapat mengesampingkan kemungkinan sebagai salah satu opsi," tuturnya.

"Berdasarkan perhitungan yang telah kami lakukan, Anda tidak dapat mengecualikan bahwa itu telah diproses melalui sel manusia di laboratorium biosekuriti."

Tetapi tentu saja bukan satu-satunya penjelasan.

Menurut Profesor dari Universitas Flinders, Nikolai Petrovsky, Covid-19 seperti sangat disesuaikan untuk menginfeksi manusia.

“Kami benar-benar tidak tahu dari mana virus ini berasal," jelasnya.

"Ada dua kemungkinan yang saat ini kami sadari."

"Kemungkinan pertama adalah virus ini secara tidak sengaja dilepas dari laboratorium."

"Kemunginan lainnyaadalah bahwa inang hewan terinfeksi oleh dua virus corona pada saat yang sama."

Baca Juga: Sebuah Desa Terpencil di Himalaya Ini Masih Lakukan Tradisi Istri Punya Banyak Suami, Bahkan Sudah Berjalan Seabad Lamanya, Begini Nasib Mereka

“Dengan kata lain, Covid-19 bisa dibuat dari peristiwa rekombinasi di inang hewan atau bisa terjadi dalam percobaan kultur sel."

"Hanya ini masih harus terus didukung oleh penyelidikan ilmiah."

"Tujuannya tentu sajauntuk mengetahui bagaimana pandemi ini terjadi dan bagaimana kita mencegah pandemi di masa depan."

Broad Institute of MIT dan Harvard dan ahli biologi Universitas British Columbia, Alina Chan, mengatakan ada sedikit bukti untuk secara definitif mengatakan dari mana Covid-19 berasal.

Dr Chan mengatakan tidak ada bukti terkini yang menunjukkan bahwa virus corona berasal dari pasar di Wuhan, China.

"Jika hewan menjadi inang perantara ada di pasar, tidak ada bukti yang tersisa dalam sampel genetik yang tersedia," katanya.

Tak heran dia juga setuju bahwa virus ini mungkin berasal darilaboratorium.

Baca Juga: Coba Kabur dari Korea Utara di Tengah Karantina Virus Corona, Sepasang Suami Istri Ditembak Mati, 'Itu Semua Perintah Kim Jong Un'

Artikel Terkait