Advertorial
Intisari-Online.com - Sudah menjadi rahasia umum bahwa Korea Utara adalah negara yang dipimpin oleh seorang diktator.
Artinya apapun yang diperintahkan sang pemimpin tertinggi, maka wajib dilakukan oleh warganya.
Termasuk mengeksekusi mereka yang melanggar peraturan.
Inilah yang terjadi pada sepasang suami istri.
Dilansir dari nypost.com pada Minggu (31/5/2020), sepasang suami istri telah dieksekusi oleh regu tembak di Korea Utara.
Merekadieksekusi setelah tertangkap berusaha melarikan diri dengan keponakan mereka yang berusia 14 tahun, menurut sebuah laporan.
Pasangan suami istri yangberasal dari provinsi Ryanggang di dekat China ini berusaha melarikan diri awal bulan ini.
Padahal sudah diumumkan bahwa semua warga harus menjalani karantina terkait virus corona (covid-19).
Dipercayai bahwa pasangan itu, yang diperkirakan berusia 50-an, berusaha membawa keponakan remaja mereka kembali ke orangtuanya di Korea Selatan, menurut laporan itu.
"Ayah bocah itu, yang melarikan diri ke Korea Selatan, telah meminta saudara perempuannya untuk membawa putranya kepadanya," seorang warga Ryanggang, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Tetapi mereka sulit melakukannya karenakeamanan perbatasan diperketat karenakebijakan karantina di negaraini.
Oleh karenanya,upaya pelarian itu menjadi "tindakan yang sangat berbahaya dan berisiko."
Dan benar saja.
Ketika ketahuan ingin melarikan diri dari Korea Utara, pasangan itu disiksa agar mengakui rencana pelarian mereka.
Setelahnya mereka dieksekusi oleh regu tembak.
Sementara keponakan mereka selamat karena usianya, menurut laporan itu.
“Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un telah memerintahkan agar mereka yang berusaha melarikan diri dari negara ini selama masa darurat harus dihukum berat."
"Tidak mungkin mereka bisa menghindari regu tembak."
"Apalagi mereka berusaha untuk membelot ke Korea Selatan," kata sumber itu.
Warga lain Ryanggang membenarkan bahwa kisah itu telah menyebar dari mulut ke mulut di sekitar wilayah itu.
"Ketika orang-orang mendengar berita mengejutkan ini, mereka mengekspresikan kemarahan mereka kepada pihak berwenang."
"Mereka mengatakan sebenarnya tidak ada yang salah dengan mencoba melarikan diri dari Korea Utara."
"Terutama ketika mereka sangat sulit untuk memenuhi kebutuhan akibat krisis virus corona," kata sumber kedua. .
Hingga saat ini, Korea Utara masih mengklaim bahwa negara mereka bebas dari virus corona dan belum ada satu kasus pun terkonfirmasi.
Walau begitu, banyak yang berspekulasi bahwa Kim Jong Un berbohong terkait jumlah kasus virus corona di Korea Utara.